3 Pemain Manchester United Dianggap Bersalah Gol Spektakuler Anthony

3 Pemain Manchester United yang Dianggap Bersalah Atas Gol Spektakuler Anthony Elanga

skorsepakbola.com   –   3 Pemain Manchester United yang Dianggap Bersalah Atas Gol Spektakuler Anthony Elanga. Anthony Elanga mungkin sudah meninggalkan Manchester United dan kini memperkuat Nottingham Forest, namun dalam pertandingan melawan mantan klubnya, ia mencetak salah satu gol terbaik musim ini—gol yang tak hanya spektakuler dalam eksekusinya, tetapi juga mencerminkan kekacauan yang tengah melanda di tubuh Manchester United. Gol Elanga yang tercipta dari lari sprint dan penyelesaian dingin ini menjadi tanda peringatan atas kesalahan mendasar yang dilakukan oleh beberapa pemain MU. Mari kita bongkar siapa saja pemain yang bertanggung jawab, kesalahan yang mereka buat, dan bagaimana ini mencerminkan masalah yang lebih besar di dalam tim.

https://skorsepakbola.com/

Casemiro – Sang Jenderal yang Kehilangan Komando

Satu tahun lalu, Casemiro disebut sebagai transfer terbaik MU. Ia membawa stabilitas dan agresivitas yang sangat dibutuhkan di lini tengah. Namun, musim ini performanya menurun drastis, dan salah satu contohnya adalah dalam proses gol yang dicetak oleh Elanga. Saat Forest melakukan transisi cepat dari bertahan ke menyerang, Casemiro gagal mengantisipasi pergerakan Elanga.

Kesalahan Casemiro:

  • Tidak memotong jalur lari Elanga.

  • Tidak memberikan tekanan yang cukup kepada gelandang Forest yang memberikan umpan.

  • Berlari dengan orientasi tubuh yang salah (menghadap ke belakang), membuatnya terlambat dalam merespons.

Sudut Pandang Tambahan: Sebagai seorang gelandang bertahan elite, Casemiro seharusnya menjadi orang pertama yang menghentikan serangan balik. Namun, kali ini ia kehilangan insting bertahannya. Apakah itu karena usia? Bisa jadi. Namun, lebih dari itu, kondisi fisik dan mentalnya tampak sangat berbeda dibandingkan musim lalu. Jika MU masih mengandalkan Casemiro sebagai jangkar utama, mereka bisa berada dalam bahaya besar. Gol Elanga adalah peringatan nyata bagi tim.

Raphael Varane – Kehilangan Naluri Pertahanan

Raphael Varane, seorang juara dunia dan bek andalan Real Madrid, seharusnya menjadi pilar pertahanan MU. Namun, dalam beberapa kesempatan, termasuk gol Elanga, Varane terlihat kehilangan koordinasi dengan rekan setim dan membuat kesalahan posisi yang fatal.

Kesalahan Varane:

  • Terlalu melebar ke sisi kiri untuk menutupi area yang seharusnya menjadi tugas full-back.

  • Memberikan ruang kepada Elanga untuk berlari bebas di antara dirinya dan bek kanan.

  • Terlambat mengatur posisi drop back saat Elanga mulai berlari ke arah tengah, padahal Elanga berada di half-space yang berbahaya.

Dampaknya: MU kehilangan kontrol atas area pertahanan tengah, yang akhirnya dimanfaatkan dengan baik oleh pemain seperti Elanga yang memiliki kecepatan dan ketenangan di depan gawang. Sejak cedera Lisandro Martínez, Varane sering terlihat kebingungan dan tidak sinkron dalam bertahan. Tanpa pasangan yang cocok, ia kehilangan arah dan itu terlihat jelas dalam build-up gol Elanga.

Analogi Kasarnya: Varane seperti Ferrari yang tidak memiliki sopir. Mobilnya bagus, tetapi tidak ada yang mengarahkan. Elanga tinggal menambah kecepatan dan… boom!

Diogo Dalot – Fullback yang Terlalu Sering Lengah

Diogo Dalot, meskipun sering tampil sebagai starter musim ini, masih menunjukkan kelemahan dalam posisioning defensif. Dalam gol Elanga, ia menjadi salah satu yang paling bertanggung jawab.

Kesalahan Dalot:

  • Ketika bola direbut oleh Forest, Dalot berada terlalu tinggi dan tidak siap untuk melakukan recovery run.

  • Ia baru bereaksi saat Elanga sudah memulai sprint, dan itu sudah terlambat beberapa meter.

  • Tidak ada upaya untuk melakukan foul ringan, gesekan, atau bahkan tarik baju untuk melambatkan Elanga.

Ini bukan masalah kecepatan, tetapi lebih kepada awareness. Dalot tampaknya tidak menyadari bahwa transisi negatif (ketika tim kehilangan bola) adalah momen krusial yang membutuhkan respons cepat. Ia terlalu lama untuk “berpindah mindset” dari menyerang ke bertahan.

Fakta Pendukung: MU musim ini banyak kebobolan dari serangan balik, dan Dalot sering kali berada di posisi yang rentan. Ini bukan kejadian sekali, gol Elanga hanya satu dari sekian banyak kesalahan defensif yang terjadi.

Gol Elanga: Cermin Kekacauan Manchester United

Gol yang dicetak oleh Elanga bukan hanya soal kesalahan tiga pemain MU, tetapi juga mencerminkan masalah mendalam dalam struktur permainan Manchester United. Kesalahan-kesalahan ini terjadi karena MU tidak bermain sebagai unit yang solid, melainkan sebagai individu yang terpisah.

  • Casemiro, gelandang bertahan yang tidak lagi bertahan dengan efektif.

  • Varane, bek tengah yang kehilangan koordinasi dan arah.

  • Dalot, fullback yang terlalu sering lengah dalam melakukan transisi.

Kesalahan-kesalahan ini mencerminkan sebuah tim yang tidak memiliki sistem pertahanan yang jelas dan terorganisir dengan baik. Dalam laga ini, MU bukan hanya kebobolan, tetapi juga dipermalukan oleh seorang pemain yang pernah mereka anggap tidak cukup baik untuk berada di tim utama.

Karma bagi Pemain yang Dibuang?

Anthony Elanga adalah pemain akademi yang mendapatkan debutnya di Manchester United dan sempat mencetak gol penting di Liga Champions. Namun, ia tidak masuk dalam rencana pelatih Erik ten Hag dan akhirnya dilepas ke Nottingham Forest.

Gol yang dicetak oleh Elanga melawan MU menjadi sebuah balas dendam yang sangat manis. Dengan gol tersebut, Elanga memberikan sindiran kepada kebijakan MU yang terlalu sering membuang pemain muda berbakat tanpa memberikan kesempatan yang cukup. Garnacho, James Garner, dan Angel Gomes adalah beberapa contoh pemain muda yang diperlakukan serupa oleh klub, namun kemudian bersinar di tempat lain.

3 Pemain Manchester United Dianggap Bersalah Gol Spektakuler Anthony

3 Pemain Manchester United Dianggap Bersalah dari Gol yang dicetak oleh Anthony Elanga mengungkapkan banyak hal tentang keadaan Manchester United saat ini. Kesalahan yang dilakukan oleh Casemiro, Varane, dan Dalot menunjukkan bahwa MU tidak memiliki struktur pertahanan yang solid, transisi yang terorganisir, dan kompakitas tim yang dibutuhkan untuk bersaing di level tertinggi.

MU bukan sekadar kebobolan, tetapi dipermalukan oleh pemain yang pernah dianggap tidak cukup baik. Ini adalah ironi yang menyakitkan bagi Manchester United, yang kini harus mulai introspeksi dan membenahi segala kekacauan yang terjadi di dalam tim.

Dr. Arjuna Pratama memulai karirnya sebagai penulis sejak masih di bangku kuliah. Dengan gaya penulisan yang memadukan keindahan bahasa dan kedalaman emosi, karya-karyanya selalu berhasil menyentuh hati para pembaca.