Drama di Leverkusen! Erik ten Hag Dipecat Usai 2 Laga, Bos Klub Blak-blakan Akui Salah Rekrut

skorsepakbola – Kabar gila datang dari Bundesliga! Bayer Leverkusen bikin geger dunia sepak bola dengan memecat pelatih barunya, Erik ten Hag, padahal baru dua kali menemani tim di pinggir lapangan. Manajer umum klub, Fernando Carro, mengakui langsung keputusan super cepat ini sebagai sebuah kesalahan rekrutmen.
Manajemen menganggap Ten Hag gagal total memberikan performa meyakinkan dalam dua laga perdananya melawan Hoffenheim dan Werder Bremen. Karena itu, nggak butuh waktu lama, Leverkusen langsung menunjuk Kasper Hjulmand, mantan pelatih timnas Denmark, sebagai penggantinya. Hebatnya lagi, Hjulmand langsung membawa kemenangan di laga debutnya.
Bos Leverkusen Blak-blakan: “Ini Emang Salah Kami!”
Dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Bild Sport, Fernando Carro sama sekali tidak menutupi-nutupi. Ia dengan jujur mengakui bahwa keputusan mendatangkan Erik ten Hag adalah sebuah blunder.
“Saya jelas akan menyebut ini sebagai sebuah kesalahan di pihak kami. Tapi, hal seperti ini bisa terjadi. Siapa pun yang mengambil keputusan pasti pernah mengalaminya,” ujar Carro.
Carro menegaskan bahwa klub harus bergerak cepat memperbaiki kesalahan. “Ini menyebalkan, tapi kami harus menanganinya secara profesional. Nggak ada masalah serius. Kalau ada kesalahan, Anda harus bereaksi tepat waktu,” tegasnya.
Ada Apa di Balik Layar? Isu Taktik Hingga Konflik Agen
Sebelum pengakuan Carro, direktur olahraga Simon Rolfes sebenarnya sudah lebih dulu menyiratkan kekecewaannya. Rolfes menyebut ada masalah pada taktik dan cara Ten Hag mengelola ruang ganti. Bahkan, beredar kabar bahwa pihak klub menduga sang pelatih mencoba mendatangkan pemain dari agensi yang menaunginya. Banyak pihak menyebut isu konflik kepentingan ini sebagai salah satu pemicu utama keretakan hubungan yang begitu cepat.
Jejak Ten Hag: Gaya Keras yang Tak Cocok di Jerman?
Keputusan Leverkusen ini mungkin mengejutkan, tapi jika melihat rekam jejak Ten Hag, ada pola yang bisa terlihat. Saat di Manchester United, publik mengenalnya sebagai pelatih dengan filosofi sepak bola menyerang yang jelas, namun juga sangat kaku dan disiplin. Sayangnya, gaya kerasnya ini seringkali berujung pada konflik dengan beberapa pemain bintang. Akibatnya, bisa jadi pendekatan yang sama ia coba terapkan di Leverkusen, namun tidak cocok dengan kultur pemain di Bundesliga.
Era Baru Dimulai: Debut Manis Kasper Hjulmand
Nggak butuh waktu lama untuk move on, penunjukan Kasper Hjulmand langsung memberikan “efek kejut” yang positif. Di laga debutnya, Leverkusen berhasil meraih kemenangan meyakinkan 3-1 atas Eintracht Frankfurt.
Hebatnya, Leverkusen meraih kemenangan itu dengan susah payah. Mereka harus kehilangan Robert Andrich dan Equi Fernandez karena kartu merah. Meskipun begitu, mereka tetap tampil solid dan berbahaya. Alejandro Grimaldo menjadi bintang lapangan dengan mencetak dua gol indah lewat tendangan bebas.
Siapa Kasper Hjulmand? ‘Pawang’ Tim Dinamit dari Denmark
Lalu, siapa Kasper Hjulmand ini? Ia adalah arsitek di balik penampilan impresif Timnas Denmark di beberapa turnamen besar terakhir. Dunia sepak bola mengenal Hjulmand sebagai pelatih yang sangat fleksibel secara taktik dan jago dalam membangun semangat tim.
Banyak orang menganggap karakternya yang tenang dan kemampuannya merangkul pemain sebagai antitesis dari gaya kaku Ten Hag. Oleh karena itu, banyak yang menganggap penunjukannya sebagai langkah Leverkusen untuk mengembalikan keharmonisan di ruang ganti.
Tantangan Berikutnya: Liga Champions Sudah di Depan Mata
Bagi Erik ten Hag sendiri, beberapa sumber menyebut pemecatan ini terjadi karena ia menilai skuad Leverkusen terlalu banyak dirombak sehingga menyulitkan pekerjaannya. Sementara itu, Leverkusen tidak punya banyak waktu untuk meratapi drama ini. Mereka harus segera mengalihkan fokus ke kompetisi Eropa.
Leverkusen akan terbang ke Denmark untuk menghadapi FC Copenhagen pada 18 September mendatang dalam laga pembuka Liga Champions. Laga ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Kasper Hjulmand untuk menjaga momentum kemenangan sekaligus membuktikan bahwa Leverkusen telah mengambil keputusan yang tepat.