skorsepakbola – Di tengah riuh rendah bursa transfer musim panas 2025, satu isu menarik mencuat dari kota Milan. Massimiliano Allegri, yang baru kembali ke AC Milan sebagai pelatih utama, dikabarkan tengah berupaya keras untuk mempertahankan salah satu aset paling berharga Rossoneri: sang penjaga gawang Mike Maignan. Kabar ini muncul setelah laporan dari berbagai media Inggris dan Italia menyebut bahwa Chelsea tengah mengintensifkan pendekatan mereka terhadap kiper utama timnas Prancis tersebut.
Dalam dinamika yang penuh dengan ketidakpastian, Allegri mengambil peran penting di balik layar. Ia tidak hanya datang ke Milan untuk membenahi taktik dan permainan, tetapi juga untuk menjaga kestabilan pondasi tim—dan Mike Maignan menjadi salah satu kuncinya.
Chelsea Tertarik, Maignan Jadi Incaran Utama
Chelsea, yang saat ini berada dalam proses rekonstruksi skuad besar-besaran di bawah arahan pelatih baru Enzo Maresca, tengah mencari kiper kelas dunia. Meski masih memiliki Robert Sánchez dan Djordje Petrović, The Blues tidak puas dengan performa dan konsistensi kedua penjaga gawang tersebut.
Mike Maignan dianggap sebagai solusi ideal. Ia memiliki pengalaman di level tertinggi, termasuk menjadi bagian penting dari kesuksesan Milan merebut Scudetto musim 2021/22 dan tampil impresif di Liga Champions. Usianya yang masih 29 tahun membuatnya berada di puncak karier sebagai penjaga gawang. Ditambah lagi, ia sangat kuat dalam distribusi bola—sebuah aspek yang sangat dibutuhkan dalam taktik modern Maresca yang mengutamakan permainan dari belakang.
Chelsea disebut telah menyiapkan tawaran sebesar €60 juta untuk memboyong Maignan ke Stamford Bridge. Angka ini cukup menggoda, terlebih AC Milan dikenal sebagai klub yang pragmatis dalam hal penjualan pemain.
Namun, Massimiliano Allegri berpikir sebaliknya.
Kembalinya Allegri ke San Siro: Lebih dari Sekadar Taktik
Setelah dipecat dari Juventus, Allegri sempat dikaitkan dengan berbagai klub, termasuk kemungkinan melatih di luar Italia. Namun, dalam kejutan yang cukup besar, ia kembali ke AC Milan—klub yang ia bawa meraih Scudetto pada 2010/11. Penunjukan ini bukan hanya keputusan emosional, tapi juga strategis.
Manajemen Milan menginginkan stabilitas, struktur, dan pendekatan yang realistis setelah kegagalan beberapa proyek eksperimental sebelumnya. Allegri dikenal sebagai pelatih yang mengutamakan keseimbangan dan pertahanan kuat—dan dalam skema tersebut, kiper memainkan peran vital.
Karena itu, mempertahankan Maignan menjadi salah satu prioritas utama Allegri sejak hari pertama ia kembali ke Milanello.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Allegri bahkan sudah bertemu langsung dengan Maignan dan menyampaikan secara pribadi keinginannya untuk membangun kembali Milan dengan dirinya sebagai pondasi utama di lini belakang.
“Saya tidak akan bisa membangun pertahanan solid tanpa kamu,” kata Allegri dalam pertemuan tertutup, menurut sumber internal klub.
Maignan: Lebih dari Sekadar Kiper
Sejak di datangkan dari Lille pada 2021 untuk menggantikan Gianluigi Donnarumma, Mike Maignan telah membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar pengganti. Ia menjelma menjadi pemimpin di lini belakang, penyelamat dalam momen krusial, dan bahkan memiliki peran penting dalam membangun serangan dari belakang.
Kombinasi refleks cepat, ketenangan dalam tekanan, serta kemampuan membaca permainan membuat Maignan di anggap sebagai salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Tidak mengherankan jika ia menjadi andalan Didier Deschamps di timnas Prancis menggantikan Hugo Lloris.
Dalam data musim 2024/25, Maignan mencatatkan 15 clean sheet dari 35 pertandingan Serie A, dengan rasio penyelamatan sebesar 79%. Ia juga memimpin dalam jumlah operan sukses untuk penjaga gawang di Serie A, menunjukkan perannya sebagai “sweeper-keeper”.
Bagi Allegri, kiper dengan karakteristik seperti ini sangat langka.
Baca Juga :
- Dari Ipswich ke Stamford Bridge: Liam Delap Sah Gabung Chelsea
- Hampir Rampung! Luka Modric Siap Teken Kontrak dengan AC Milan
Strategi Allegri: Pendekatan Personal dan Proyek Jangka Panjang
Massimiliano Allegri di kenal bukan hanya sebagai pelatih taktis, tetapi juga sebagai manajer yang piawai dalam pendekatan psikologis terhadap pemain. Dalam upayanya mempertahankan Maignan, ia tak hanya menggunakan argumen teknis, tetapi juga membangun narasi emosional.
Allegri disebut menyusun rencana proyek jangka panjang untuk Maignan, yang mencakup:
- Peningkatan status sebagai kapten masa depan, terutama jika Davide Calabria meninggalkan klub.
- Tim yang di bangun mengelilingi struktur defensif solid dengan Maignan sebagai titik awal transisi.
- Jaminan menit bermain dan peran vital dalam proyek kebangkitan Milan menuju Eropa.
- Pemangkasan opsi penjualan pemain inti, untuk menunjukkan komitmen klub membangun skuad kompetitif.
Langkah-langkah ini di harapkan bisa memberikan kepercayaan kepada Maignan bahwa masa depannya lebih cerah di Milan daripada di Chelsea yang masih dalam fase eksperimental.
Chelsea Bisa Memberi Gaji Lebih Besar, Tapi…
Daya tarik Premier League tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain popularitas dan kompetisi yang lebih kompetitif, Chelsea juga mampu menawarkan gaji yang jauh lebih tinggi daripada yang di terima Maignan di Milan saat ini.
Menurut laporan dari The Athletic, Chelsea siap menggaji Maignan sekitar €9 juta per musim—nyaris dua kali lipat dari gajinya saat ini di Milan yang berada di kisaran €5 juta per tahun.
Namun, uang bukan segalanya. Maignan di kenal sebagai pemain yang sangat memikirkan aspek teknis dan stabilitas dalam kariernya. Dalam beberapa wawancara sebelumnya, ia menyatakan bahwa “proyek yang jelas dan ambisius lebih penting daripada nominal.”
Allegri dan manajemen Milan mencoba menjual ide tersebut: bahwa Maignan bisa menjadi simbol baru era Milan, seperti Paolo Maldini, Alessandro Nesta, atau bahkan Gigi Buffon di Juventus.
Posisi Milan: Jual atau Pertahankan?
Sementara Allegri ingin mempertahankan Maignan, posisi klub tidak sepenuhnya kaku. Manajemen Milan yang di pimpin oleh Gerry Cardinale dari RedBird Capital di kenal pragmatis dalam hal jual beli pemain. Mereka tidak sepenuhnya menutup kemungkinan melepas Maignan jika tawaran mencapai angka €70 juta atau lebih.
Namun, Allegri di sebut meminta kepada dewan direksi agar tidak menerima tawaran apa pun setidaknya hingga musim 2025/26. Ia ingin menjaga stabilitas di musim pertamanya dan menjadikan Maignan sebagai “fondasi tak tergantikan.”
Tentu, negosiasi kontrak baru dengan peningkatan gaji menjadi langkah krusial jika Milan benar-benar ingin mempertahankan kiper asal Prancis itu.
Bagaimana Akhirnya?
Situasi ini masih terus berkembang. Chelsea di kabarkan akan mengirimkan proposal resmi pada pertengahan Juni, namun Milan belum memberikan lampu hijau. Allegri, di sisi lain, akan terus melobi secara personal dan mencoba meyakinkan Maignan bahwa masa depannya tetap di Milan.
Kabar terbaru dari Sky Italia menyebutkan bahwa Maignan membuka kemungkinan memperpanjang kontraknya di Milan jika klub bersedia memenuhi permintaan kenaikan gaji dan menjamin tidak ada penjualan besar dalam waktu dekat.
Pertarungan Lebih dari Transfer
Lebih dari sekadar perebutan pemain, kisah Allegri yang ingin mempertahankan Maignan menggambarkan pertarungan antara idealisme sepak bola dan pragmatisme bisnis. Bagi Allegri, Maignan bukan hanya kiper hebat, tetapi juga simbol stabilitas dan harapan kebangkitan Milan.
Jika Maignan tetap di Milan, itu akan menjadi kemenangan besar Allegri dalam membentuk ulang Rossoneri. Tapi jika ia hengkang ke Chelsea, bukan hanya kehilangan pemain top—Milan juga akan kehilangan sosok yang bisa menjadi ikon masa depan mereka.
Dalam sepak bola modern, keputusan seperti ini bisa menentukan arah klub dalam lima tahun ke depan. Dan Allegri, sekali lagi, memilih untuk bertarung.