skorsepakbola – Musim 2024/25 menjadi musim yang penuh tekanan bagi Manchester United, terutama di posisi penjaga gawang. Setelah mendatangkan André Onana dari Inter Milan dengan ekspektasi tinggi, performanya justru menjadi sorotan. Serangkaian blunder, distribusi bola yang tak stabil, dan penurunan kepercayaan diri membuat manajemen klub mulai mencari opsi baru di bawah mistar gawang. Dan kini, muncul satu wacana besar: MU mempertimbangkan untuk mendatangkan kiper baru dari Spanyol.
Apakah ini sinyal bahwa era Onana akan segera berakhir di Old Trafford? Siapa kandidat kiper dari Negeri Matador yang menjadi target? Dan mengapa MU harus berpikir hati-hati sebelum mengambil keputusan besar ini?
Onana: Antara Visi Modern dan Realita di Lapangan
Saat direkrut dari Inter Milan pada musim panas 2023, André Onana digadang-gadang sebagai penerus ideal David De Gea—kiper modern yang piawai dengan bola di kaki dan mampu menjadi “sweeper keeper” dalam taktik Erik ten Hag.
Namun kenyataannya di lapangan jauh dari harapan. Statistik hingga pekan ke-30 musim ini menunjukkan performa yang mengkhawatirkan:
- Kebobolan: 38 gol di Premier League
- Clean sheet: 7 (terendah di antara 10 tim teratas)
- Blunder langsung yang menyebabkan gol: 5
- Akurasi distribusi bola panjang: hanya 56%
Selain kesalahan fatal dalam beberapa laga besar seperti vs Bayern di Liga Champions dan blunder saat menghadapi Chelsea, Onana juga kerap kehilangan ketenangan dalam duel satu lawan satu.
Meskipun ada momen-momen impresif, inkonsistensi membuat posisi Onana sebagai nomor satu mulai dipertanyakan.
MU Melirik Spanyol: Kenapa?
Manajemen Manchester United kini dikabarkan tengah menjajaki opsi mendatangkan kiper baru dari La Liga, terutama yang memiliki reputasi kuat dalam penyelamatan refleks, distribusi bola, serta pengalaman tampil di laga-laga besar.
Ada beberapa alasan mengapa Spanyol menjadi pasar potensial:
- Kiper Spanyol dikenal teknik tinggi, mulai dari positioning, footwork, hingga kemampuan membaca serangan.
- La Liga banyak menghasilkan kiper elite seperti Iker Casillas, David De Gea, Kepa Arrizabalaga, hingga Unai Simón.
- Harga pasar yang relatif stabil, dibandingkan kiper Premier League yang cenderung overprice.
- Dengan pendekatan berbasis analitik dan scouting baru pasca-kepemilikan Ineos, MU kini lebih fokus pada efisiensi dan potensi jangka panjang.
Kandidat Kiper Spanyol untuk Manchester United
Beberapa nama mulai dikaitkan dengan Setan Merah. Berikut ini adalah 3 kandidat kuat yang muncul dalam rumor transfer:
-
Unai Simón (Athletic Bilbao)
Kiper utama timnas Spanyol, tampil konsisten di La Liga dan dikenal karena kemampuan shot-stopping luar biasa.
Statistik Musim 2024/25:
- Clean sheet: 14 dari 29 laga
- Save success rate: 77%
- Blunder: 0
- Usia: 26 tahun
Kelebihan:
- Sudah matang secara pengalaman
- Tangguh dalam duel udara dan penalti
- Mental tenang di laga-laga besar
Kekurangan:
- Distribusi bola belum sebaik Onana
-
Álex Remiro (Real Sociedad)
Jadi tulang punggung Sociedad dalam beberapa musim terakhir. Punya refleks hebat dan sangat konsisten di bawah mistar.
Statistik:
- Save rate: 80%
- Distribution success: 84%
- Jumlah penyelamatan per laga: 4,1
Kelebihan:
- Sudah terbiasa bermain dalam sistem build-up
- Punya ketenangan dan pengalaman di Eropa
- Lebih murah dari Simón (sekitar €25 juta)
Kekurangan:
- Belum pernah bermain di klub sebesar MU
- Kurang pengalaman dalam tekanan tinggi Premier League
- David Raya (Brentford/Arsenal – pinjaman)
Meski sedang dipinjamkan ke Arsenal, Raya tetap jadi incaran klub-klub besar karena kemampuannya yang sangat “Premier League ready.”
Statistik:
- Clean sheet: 10
- Distribusi panjang sukses: 61%
- Rating rata-rata: 7,2/10
Kelebihan:
- Sudah berpengalaman di Inggris
- Kombinasi shot-stopper dan distributor
- Bisa jadi solusi jangka pendek dan panjang
Kekurangan:
- Arsenal bisa permanenkan transfernya
- Status pinjaman bisa jadi rumit jika dipulangkan
Apakah Ini Berarti Onana Akan Dijual?
Belum tentu. Sumber dalam menyebutkan bahwa MU tidak serta-merta ingin menjual Onana, namun sedang mengevaluasi apakah posisi kiper utama bisa lebih kompetitif. Ada dua skenario yang sedang dipertimbangkan:
-
Persaingan Sehat
Onana tetap dipertahankan, tetapi diberikan kompetitor yang bisa merebut tempat utama kapan saja. Ini bisa membuat performanya meningkat karena merasa tertekan secara positif.
-
Penjualan Jika Ada Tawaran Menarik
Situasi ini mirip dengan apa yang pernah terjadi pada David De Gea ketika Dean Henderson tampil impresif—persaingan akhirnya menjadi krusial dalam menentukan performa terbaik.
Baca Juga :
Carlo Ancelotti Tinggalkan Real Madrid Usai El Clasico
Here We Go! Jorginho Cabut dari Arsenal dan Pulkam ke Brasil
Erik ten Hag: Tetap Dukung, Tapi…
Keduanya pernah bekerja sama di Ajax dan memiliki filosofi yang mirip dalam membangun serangan dari belakang.
Namun, beberapa sumber menyebut bahwa kepercayaan Ten Hag mulai goyah, terutama setelah serangkaian blunder yang berdampak langsung terhadap hasil pertandingan.
Dalam konferensi pers, Ten Hag mengatakan:
“Kami percaya pada Onana, tapi di Manchester United, kamu harus selalu menunjukkan bahwa kamu layak berada di lapangan.”
Pernyataan ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang aman di skuad utama, bahkan untuk rekrutan pilihan pelatih sendiri.
Reaksi Fans dan Legenda Klub
Fans MU terbagi dua. Sebagian masih percaya bahwa Onana butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dan akan berkembang di musim berikutnya.
Legenda klub seperti Peter Schmeichel juga pernah menyindir performa Onana:
“Kiper itu bukan hanya soal skill, tapi soal fokus dan ketenangan. Kamu bisa punya teknik luar biasa, tapi jika tidak punya konsentrasi, semuanya jadi sia-sia.”
Kebutuhan Mendesak atau Strategi Jangka Panjang?
Manchester United kini dihadapkan pada pilihan sulit:
- Tetap percaya pada Onana dan memperbaiki sistem pertahanan agar ia bisa lebih nyaman.
- Membawa pesaing berkualitas dari luar, khususnya dari Spanyol, untuk menjaga posisi kiper tetap kompetitif.
- Mengubah filosofi permainan, dari build-up ala Ajax menjadi model yang lebih pragmatis seperti era Sir Alex Ferguson.
Dengan masuknya investor baru, dan kemungkinan adanya perubahan manajemen teknis di musim panas nanti, keputusan soal penjaga gawang akan menjadi salah satu pilar utama dalam membangun ulang kekuatan tim.
Perlu Revolusi di Bawah Mistar?
Real Madrid punya Courtois. Barcelona punya Ter Stegen. Manchester City punya Ederson. Liverpool punya Alisson. Jika Manchester United ingin kembali ke puncak persaingan Premier League dan Eropa, maka posisi penjaga gawang harus ditangani dengan serius.
Satu hal pasti: tanpa kestabilan di bawah mistar, impian meraih trofi akan terus jadi mimpi belaka.