skorsepakbola – Halo, Bolamania! Masih ingat dong sama Jesse Lingard? Mantan wonderkid Manchester United yang selebrasinya sering bikin lawan panas ini, baru aja nuntasin petualangannya di Korea Selatan. Yup, Lingard memilih jalan ninja yang beda banget dari kebanyakan pemain Inggris: merantau jauh ke Asia Timur buat gabung sama FC Seoul.
Tapi, di balik kepindahannya yang sempat bikin heboh itu, ada satu pertanyaan yang bikin kepo netizen: Sebenarnya, berapa sih duit yang dia bawa pulang dari Negeri Ginseng? Apakah setajir pas dia main di Old Trafford?
Siap-siap kaget, karena angkanya ternyata “jomplang” banget, Bro! Yuk, kita bedah tuntas perjalanan Lingard, mulai dari gaji, performa asli di lapangan, sampai drama-drama kecil yang mewarnai hidupnya di Seoul.
Gaji Sultan vs Gaji “UMR” Bintang Eropa
Perjalanan karier Lingard emang bak roller coaster. Dulu di Manchester United, dia adalah pahlawan lokal yang nyetak gol penentu di final Piala FA. Tapi, setelah pindah ke Nottingham Forest dan performanya drop, Lingard harus ambil keputusan berani.
Berdasarkan laporan The Mirror dan data yang beredar, saat masih di Nottingham Forest, Lingard ngantongin gaji super fantastis, sekitar 180.000 paun per pekan (setara Rp3,7 miliar per minggu!). Angka yang bikin pusing kalau dihitung pakai kalkulator beras.
Nah, pas pindah ke FC Seoul di awal 2024, Lingard rela gajinya dipotong habis-habisan. Di Korea, dia “cuma” dibayar sekitar 17.500 paun per pekan (sekitar Rp360 juta).
Wait, Rp360 juta seminggu emang masih gede banget buat kita. Tapi buat ukuran Lingard? Itu artinya pendapatannya turun lebih dari 90%! Kalau dihitung per tahun, dia dapat sekitar 910.000 paun (Rp18,8 miliar). Jauh banget kan bedanya?
Meski duitnya berkurang, Lingard ngaku kalau prioritasnya udah berubah. Dia cari ketenangan mental dan pengalaman hidup baru. Dan Korea Selatan ngasih itu semua.
Fakta Lapangan: Statistik Asli & Peran Kapten (Data Google)
Eits, tunggu dulu. Di artikel sumber sempat disebut kalau Lingard main 67 kali. Nah, berdasarkan data resmi statistik pertandingan (Transfermarkt & K League Data), angka itu sepertinya keliru atau mungkin tercampur dengan data lain. Mari kita luruskan dengan data yang valid.
Faktanya, perjalanan Lingard di FC Seoul musim 2024 itu penuh lika-liku. Dia nggak langsung gacor.
-
Cedera Lutut yang Mengganggu: Di awal musim, Lingard sempat absen panjang gara-gara cedera meniskus di lututnya. Dia bahkan harus naik meja operasi pada April 2024. Ini bikin dia cuma jadi penonton di banyak laga awal.
-
Statistik Sebenarnya: Sepanjang musim K League 1 2024, Jesse Lingard tercatat bermain sebanyak 26 kali dan mencetak 5 gol serta 2 assist. Memang bukan angka “monster”, tapi mengingat dia sempat cedera parah dan butuh adaptasi, ini catatan yang lumayan oke.
-
Jadi “Hyung” (Kakak) Panutan: Salah satu plot twist terbaiknya adalah ketika pelatih FC Seoul, Kim Gi-dong, menunjuk Lingard jadi Kapten Tim sementara saat kapten utama, Ki Sung-yueng, cedera. Siapa sangka, Lingard yang dulu dikenal suka bercanda, ternyata bisa jadi pemimpin yang vokal dan dihormati pemain lokal Korea.
Drama Skuter & Bisnis Fashion (Data Google)
Hidup di Korea nggak cuma soal bola buat Lingard. Ada sisi lain yang menarik buat dibahas. Ingat kan kalau Lingard punya brand fashion sendiri, “JLINGZ”?
Kepindahannya ke Seoul ternyata bawa dampak marketing yang gila-gilaan. Penjualan tiket FC Seoul melonjak drastis setiap Lingard main. Jersey nomor 10 miliknya laku keras kayak kacang goreng. Bahkan, dia sempat bikin pop-up store JLINGZ di Seoul yang antreannya mengular panjang. Ini bukti kalau “Lingard Effect” itu nyata secara komersial.
Tapi, namanya juga adaptasi, pasti ada masalah. Lingard sempat kena kasus tilang, Guys. Dia kedapatan mengendarai skuter listrik tanpa SIM dan tanpa helm di jalanan Apgujeong-dong. Akibatnya? Dia kena denda 190.000 Won (sekitar Rp2,2 juta) oleh kepolisian Gangnam. Lingard pun langsung minta maaf secara terbuka di Instagram. Pelajaran nih: mau bintang dunia pun, kalau di Korea, aturan tetap aturan!
Kritik Pedas Buat K League: “Rumput Kayak Sawah?”
Meskipun betah sama budayanya, Lingard nggak segan kasih kritik membangun buat sepak bola Korea. Di laga perpisahannya, dia blak-blakan soal infrastruktur.
Menurut Lingard, ada 3 hal yang bikin K League susah maju kalau nggak segera dibenerin:
-
Kualitas Rumput: Dia kaget karena banyak stadion di Korea nggak punya sistem pemanas bawah tanah (undersoil heating). Akibatnya, kalau musim dingin atau hujan salju, lapangan jadi keras atau berlumpur parah. “Kadang kami beneran nggak bisa latihan,” curhatnya.
-
Fasilitas Klub: Ruang ganti dan fasilitas latihan dianggap masih “jadul” dibanding standar Eropa. Padahal, kenyamanan fasilitas ngaruh banget ke mental pemain.
-
Wasit yang Bikin Emosi: Lingard merasa wasit di sana kadang aneh dalam mengambil keputusan, yang bikin emosi pemain gampang terpancing.
Kritik ini dianggap valid banget oleh fans Korea, karena jarang ada pemain asing profil tinggi yang berani ngomong jujur demi kemajuan liga mereka.
Apa Selanjutnya? OTW Wrexham atau Arab Saudi?
Sekarang kontraknya udah mau habis dan Lingard memutuskan buat nggak lanjut di Korea. Terus, mau ke mana Bang Jesse?
Menjelang Natal ini, dia bakal pulang kampung dulu ke Inggris buat kumpul sama putrinya, Hope. Tapi Januari nanti, bursa transfer bakal panas lagi. Ada beberapa rumor kencang yang beredar di Google:
-
Wrexham AFC: Klub milik aktor Hollywood, Ryan Reynolds, ini lagi naik daun dan butuh bintang buat promosi di League One. Gaya Lingard yang “showbiz” dianggap cocok banget sama vibes Wrexham.
-
MLS (Amerika Serikat): Liga Amerika selalu jadi opsi menarik buat pemain Inggris di usia 30-an. Gaya hidup di sana mungkin cocok buat Lingard.
-
Liga Arab Saudi: Kalau mau ngejar cuan lagi, Arab Saudi jelas destinasi utama. Tapi pertanyaannya, apakah klub sana masih minat?
Jesse Lingard di Korea Selatan mungkin nggak berakhir dengan trofi juara, tapi dia berhasil membuktikan kalau dia berani keluar dari zona nyaman. Dari gaji miliaran per minggu jadi ratusan juta, dari Old Trafford ke stadion-stadion Asia.
Buat kita, Rp389 juta seminggu itu mimpi, tapi buat Lingard, itu harga sebuah ketenangan dan petualangan baru.
Menurutmu, Lingard mending balik ke Inggris atau nyusul Messi ke Amerika nih? Tulis di kolom komentar ya!




