skorsepakbola.com – Kekecewaan Cristiano Ronaldo: Buang Peluang Matang, Al Nassr pun Tersingkir, Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan, namun kali ini bukan karena aksinya yang memukau atau gol-gol spektakuler. Sang mega bintang asal Portugal justru menuai kritik usai gagal memanfaatkan peluang emas dalam laga penting Al Nassr. Kegagalan ini mengakibatkan klub asal Arab Saudi tersebut tersingkir secara dramatis dari ajang Liga Champions Asia.
Kronologi Laga: Kekalahan Menyakitkan di Kandang Sendiri
Al Nassr menjamu Al Ain di leg kedua perempat final Liga Champions Asia di Stadion KSU, Riyadh. Tertinggal 0-1 di leg pertama, Al Nassr butuh kemenangan minimal dua gol tanpa balas untuk lolos. Bermain di hadapan ribuan pendukung sendiri, Al Nassr tampil dominan sejak awal.
Namun, hingga menit ke-60, skor masih 0-0. Harapan sempat muncul ketika Talisca mencetak gol melalui sundulan di menit ke-63, menyamakan agregat menjadi 1-1. Laga pun semakin intens, Al Nassr terus menggempur pertahanan Al Ain.
Puncaknya terjadi di menit ke-78, saat Al Nassr mendapat peluang emas melalui Ronaldo. Umpan silang Seko Fofana dari sisi kiri melayang ke tiang jauh, dan Ronaldo berdiri tanpa kawalan di mulut gawang. Dengan hanya berhadapan dengan kiper, ia menyambut bola dengan sundulan… tetapi bola justru melambung di atas mistar! Seluruh stadion terdiam sejenak sebelum terdengar erangan kecewa. Kamera langsung menyorot wajah Ronaldo yang menutup muka dengan kedua tangannya. Fans Al Nassr pun hanya bisa menggelengkan kepala.
Gol yang diharapkan tak kunjung datang. Justru Al Ain mencetak gol balasan di menit ke-85 lewat serangan balik cepat. Skor 1-1 bertahan hingga peluit akhir. Dengan agregat 1-2, Al Nassr resmi tersingkir dari Liga Champions Asia, mimpi mereka pupus di hadapan pendukung sendiri.
]
Reaksi Cristiano Ronaldo: Ekspresi Frustrasi dan Kekecewaan
Setelah peluit panjang, Ronaldo tampak terduduk di rumput, menatap kosong ke lapangan. Beberapa rekan setim menghampiri untuk menghiburnya, tetapi CR7 tetap tak bergeming. Momen ini viral di media sosial, menggambarkan betapa besarnya rasa kecewa sang superstar.
Dalam wawancara singkat pasca pertandingan, Ronaldo enggan banyak bicara. “Saya kecewa… sangat kecewa. Kami layak menang, tetapi inilah sepak bola,” ujarnya singkat sebelum meninggalkan mixed zone.
Pelatih Al Nassr, Luis Castro, tetap membela Ronaldo. “Dia sudah bekerja keras sepanjang pertandingan. Kadang keberuntungan tidak berpihak. Cristiano adalah pemimpin kami, dia memberikan segalanya,” kata Castro dalam konferensi pers.
Namun di media sosial, kritik tetap berdatangan. Banyak fans menyoroti kegagalan Ronaldo memanfaatkan peluang emas itu. “Itu kesempatan yang seharusnya selalu dicetak oleh pemain sekelas Ronaldo,” tulis seorang fan di Twitter.
Statistik Ronaldo di Laga Ini: Mendominasi, Tapi…
Secara statistik, Ronaldo sebenarnya aktif terlibat dalam permainan:
-
7 tembakan
-
3 tembakan tepat sasaran
-
1 peluang besar gagal (big chance missed)
-
1 dribble sukses
-
38 sentuhan
Namun statistik itu tak mampu menutupi kenyataan bahwa peluang terbaik justru terbuang. ESPN bahkan memberi rating 6,5 untuk performa Ronaldo, salah satu yang terendah di skuad Al Nassr.
Analis beIN Sports, Andy Gray, menyebut kegagalan Ronaldo sebagai “momen penentu”. “Jika itu masuk, mungkin Al Nassr yang lolos. Sayangnya, bahkan pemain terbaik dunia pun bisa melewatkan peluang seperti itu,” ujarnya.
Dampak Kegagalan Ini bagi Ronaldo dan Al Nassr
Kegagalan di Liga Champions Asia menjadi pukulan telak bagi Al Nassr, yang musim ini memasang target juara di level Asia. Kedatangan Ronaldo di awal 2023 disebut sebagai langkah ambisius untuk menaklukkan Asia, tetapi dua musim berturut-turut mereka gagal mencapai semifinal.
Bagi Ronaldo, ini semakin menambah daftar kegagalan di kompetisi antarklub Asia. Sejak pindah, ia belum mempersembahkan trofi besar di level kontinental. Satu-satunya gelar yang diraih baru Piala Arab Club Champions 2023.
Selain itu, kegagalan ini berpotensi mempengaruhi masa depannya. Meski masih terikat kontrak hingga 2025, spekulasi mengenai keinginannya kembali ke Eropa atau pensiun mulai berembus. Media Spanyol seperti AS bahkan menulis bahwa Ronaldo mungkin mempertimbangkan opsi pindah ke MLS atau Timur Tengah lain jika target pribadinya tak tercapai.
Suara dari Rekan Setim dan Klub
Kiper Al Nassr, David Ospina, membela Ronaldo dari kritik. “Cristiano selalu memberikan yang terbaik. Kami semua kecewa, tetapi bukan salah satu orang. Ini tanggung jawab seluruh tim,” ujar Ospina.
Sementara itu, kapten tim Al Ain, Soufiane Rahimi, memuji Ronaldo. “Saya menghormati Ronaldo. Dia pemain besar. Saya yakin dia akan bangkit. Hari ini mungkin bukan hari terbaiknya, tetapi semua pemain pernah mengalaminya,” kata Rahimi di konferensi pers.
Manajemen Al Nassr melalui akun resminya mengucapkan terima kasih kepada para pemain dan fans. “Kami gagal, tetapi kami akan kembali lebih kuat. Terima kasih atas dukungan tanpa henti. Sampai jumpa musim depan,” tulis pernyataan klub.
Reaksi Media dan Fans: Campuran Simpati dan Kritik
Media Arab Saudi seperti Al Riyadiya menulis headline: “Malam Pahit Ronaldo”, menyoroti kegagalan sang bintang. Sementara Marca menulis: “Cristiano Ronaldo dan Al Nassr kembali gagal di Asia.”
Di media sosial, banyak fans Ronaldo membela idolanya. “Dia sudah 39 tahun, masih berlari, masih berusaha. Jangan salahkan dia sendiri!” tulis salah satu penggemar. Namun tak sedikit juga yang mempertanyakan performa Ronaldo di laga besar.
“Jika itu Messi, dia akan dihujat seharian. Kenapa Ronaldo lolos dari kritik?” tulis akun lain. Perdebatan fans Ronaldo dan fans Messi kembali ramai di dunia maya, memunculkan perbandingan lama antara kedua superstar tersebut.
Apa Selanjutnya untuk Ronaldo?
Kegagalan ini membuat fokus Ronaldo dan Al Nassr kini tertuju pada Saudi Pro League dan King’s Cup. Mereka masih punya peluang merebut gelar domestik, meski tertinggal dari Al Hilal di klasemen liga.
Beberapa pengamat menilai Ronaldo harus mengatur ulang peran dan beban di tim. “Dia tidak bisa terus-menerus menjadi pusat serangan di usia sekarang. Perlu ada rotasi atau pengurangan menit bermain,” kata eks pelatih Al Nassr, Jorge Jesus.
Namun Ronaldo dikenal sebagai sosok yang tak mudah menyerah. Dalam unggahan Instagram pribadinya sehari setelah laga, ia menulis:
“Kegagalan adalah bagian dari perjalanan. Kami akan kembali lebih kuat.”
Kalimat ini menunjukkan tekadnya untuk bangkit meski didera kekecewaan.
Malam Frustrasi Sang Legenda
Momen kegagalan Cristiano Ronaldo memanfaatkan peluang emas menjadi salah satu highlight pahit dalam kariernya di Al Nassr. Di usia 39 tahun, ia masih haus gelar, masih haus tantangan. Tetapi kenyataan kadang tak sesuai harapan, dan malam itu menjadi salah satu malam frustrasi dalam catatan panjang karier gemilangnya.
Bagi Al Nassr, tersingkir dari Liga Champions Asia berarti mimpi mereka harus ditunda lagi. Bagi Ronaldo, ini menjadi pengingat bahwa waktu tak bisa dilawan, tetapi semangat juang tetap bisa menyala.
Apakah Ronaldo akan membawa bangkit di sisa musim? Ataukah ini tanda awal dari akhir perjalanan sang legenda di Timur Tengah? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Yang pasti, malam itu dunia melihat Ronaldo sebagai manusia biasa—gagal, kecewa, tetapi tetap berdiri tegak.