Melihat Kelemahan Real Madrid yang Bisa Dimanfaatkan Arsenal

Melihat Kelemahan Real Madrid yang Bisa Dimanfaatkan Arsenal

skorsepakbola.com   –   Melihat Kelemahan Real Madrid yang Bisa Dimanfaatkan Arsenal. Madrid, Spanyol – Duel panas antara Real Madrid dan Arsenal di perempat final Liga Champions menjadi salah satu pertandingan paling dinantikan musim ini. Kedua tim sama-sama memiliki kualitas mumpuni, pelatih visioner, serta pemain-pemain kelas dunia. Namun dibalik semua kehebatan Real Madrid yang dikenal sebagai “raja Eropa”, skuad asuhan Carlo Ancelotti juga memiliki sejumlah kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh pasukan Mikel Arteta.

Meski Madrid tampil luar biasa di La Liga musim ini dan lolos dari fase grup Liga Champions dengan mulus, mereka tetap bukan tim tanpa cela. Arsenal, yang datang dengan semangat muda dan pendekatan taktik yang modern, harus cermat dalam mengidentifikasi celah-celah dalam sistem permainan Madrid.

Berikut ini analisis menyeluruh mengenai beberapa kelemahan Real Madrid yang bisa menjadi “pintu masuk” bagi Arsenal untuk menciptakan kejutan.

https://skorsepakbola.com/

Transisi Bertahan yang Rentan

Salah satu kelemahan paling terlihat dari Real Madrid musim ini adalah transisi bertahan yang tidak selalu konsisten, terutama ketika mereka kehilangan bola di area tengah.

Ancelotti sering memainkan gelandang-gelandang yang cenderung menyerang seperti Jude Bellingham, Toni Kroos, dan Luka Modrić. Meski berpengalaman, mereka bukanlah tipe gelandang bertahan murni yang agresif memotong aliran bola lawan. Aurélien Tchouaméni memang kadang diturunkan, tetapi jika ia absen atau ditempatkan sebagai bek tengah (seperti yang kadang terjadi saat darurat), Madrid bisa kehilangan filter utama di depan pertahanan.

Ketika Madrid kehilangan bola, lawan sering mendapat ruang untuk melakukan counter-attack cepat. Ini bisa menjadi peluang emas bagi Arsenal yang punya pemain-pemain eksplosif seperti Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, dan Kai Havertz.

Kunci untuk Arsenal: Eksploitasi fase transisi Madrid dengan pressing tinggi dan bola-bola cepat ke sisi lapangan saat mereka kehilangan bola.

Ketergantungan pada Pemain Kunci

Madrid sangat bergantung pada performa beberapa pemain bintang, terutama Jude Bellingham dan Vinícius Júnior. Keduanya menjadi motor serangan Madrid musim ini.

Namun, ketika salah satu dari mereka dijaga ketat atau tidak dalam performa terbaik, Madrid terlihat kesulitan menciptakan peluang. Hal ini terjadi beberapa kali di La Liga, termasuk saat Madrid ditahan imbang tim seperti Rayo Vallecano dan Real Betis.

Bellingham, misalnya, adalah pemain yang sering menjadi pelari dari lini kedua dan pencetak gol penting. Jika Arsenal mampu menutup pergerakan vertikalnya—misalnya dengan memasang Declan Rice sebagai man marker atau screen di lini tengah—maka aliran serangan Madrid bisa tersendat.

Begitu juga dengan Vinícius. Ia sering menjadi outlet utama dari sisi kiri. Namun jika ia terisolasi dan dipaksa bermain lebih ke dalam atau ke belakang, efektivitas Madrid akan menurun drastis.

Kunci untuk Arsenal: Netralisasi pemain kunci seperti Bellingham dan Vinícius dengan marking ketat dan rotasi pressing di sisi lapangan.

Area Sayap yang Bisa Dieksploitasi

Madrid sejatinya punya bek sayap berpengalaman seperti Dani Carvajal dan Ferland Mendy, namun kedua pemain ini tidak selalu stabil, terutama dalam menghadapi winger cepat dan agresif.

Carvajal, meski tangguh secara fisik, sudah tidak secepat dulu dan sering kali kesulitan melawan pemain-pemain lincah. Di sisi lain, Mendy memiliki catatan cedera dan tidak selalu fit 100%. Jika Madrid memainkan Nacho atau Tchouaméni sebagai bek kiri (karena absennya Mendy), sisi kiri pertahanan mereka bisa menjadi titik lemah.

Arsenal bisa memanfaatkan hal ini dengan Saka yang biasa bermain di kanan. Ia bisa menggiring bola masuk ke dalam, membuka ruang, atau melepas umpan silang ke tengah. Ditambah overlapping runs dari Ben White, kombinasi ini bisa memecah konsentrasi pertahanan Madrid.

Kunci untuk Arsenal: Manfaatkan sayap kanan dengan serangan kombinasi dan rotasi pergerakan, fokus menyerang sisi kiri pertahanan Madrid.

Kiper yang Baru Kembali dari Cedera

Thibaut Courtois, kiper utama Madrid, sempat absen panjang karena cedera ACL dan baru-baru ini kembali ke skuad. Meski ia adalah salah satu penjaga gawang terbaik dunia, performa pasca-cedera panjang tentu masih menjadi tanda tanya.

Jika Courtois belum benar-benar berada di performa puncaknya, Arsenal harus bisa menguji refleks dan ketepatannya sejak menit awal. Dengan melepaskan tembakan jarak jauh, memanfaatkan bola mati, serta bermain agresif di kotak penalti, Arsenal bisa memaksa Courtois bekerja ekstra dan mungkin melakukan kesalahan.

Kunci untuk Arsenal: Berani menembak dari luar kotak penalti dan mengeksploitasi bola rebound atau second ball.

Kedalaman Skuad yang Tak Seluas Dulu

Meskipun Madrid adalah klub besar dengan sumber daya luar biasa, musim ini mereka banyak mengandalkan pemain muda seperti Brahim Díaz, Rodrygo, dan Camavinga. Di satu sisi, ini memberi semangat dan energi baru. Namun di sisi lain, kedalaman skuad Madrid bisa di pertanyakan, terutama saat menghadapi lawan dengan pressing ketat dan intensitas tinggi.

Jika Arsenal mampu menjaga intensitas hingga 90 menit penuh, Madrid bisa kehabisan opsi untuk rotasi atau perubahan taktik. Absennya beberapa pemain akibat cedera seperti Éder Militão dan David Alaba juga membuat rotasi di lini belakang menjadi terbatas.

Kunci untuk Arsenal: Tekan terus hingga menit akhir. Manfaatkan kelelahan dan minimnya opsi rotasi Madrid untuk mencuri momentum di akhir laga.

Kerapihan Struktur Saat Bertahan dalam Blok Rendah

Meskipun Madrid memiliki pemain berpengalaman di lini belakang, struktur pertahanan mereka dalam posisi bertahan total (low block) kadang-kadang longgar. Mereka lebih nyaman mengontrol bola dan menyerang daripada bertahan dengan 11 pemain di belakang bola.

Hal ini bisa menjadi peluang bagi Arsenal yang piawai dalam menggerakkan bola dengan cepat dan menciptakan ruang sempit di kotak penalti. Pemain seperti Martin Ødegaard bisa sangat berbahaya dalam situasi seperti ini, memanfaatkan celah antar lini untuk menciptakan peluang.

Kunci untuk Arsenal: Ciptakan overload di area tengah dan mainkan umpan satu dua sentuhan di dekat kotak penalti untuk membongkar struktur pertahanan Madrid.

Apa yang Harus Dilakukan Arsenal?

Untuk bisa memanfaatkan kelemahan-kelemahan tersebut, Mikel Arteta harus menyusun taktik yang cermat dan disiplin. Beberapa strategi yang bisa di ambil Arsenal meliputi:

  • Pressing terstruktur dan pressing trigger untuk memaksa kesalahan dari Kroos atau Modrić yang cenderung lambat dalam transisi negatif.

  • Variasi serangan – jangan hanya andalkan sayap, tetapi juga lewat tengah lewat Ødegaard dan Havertz.

  • Manfaatkan kecepatan sayap – Martinelli dan Saka harus di berikan ruang untuk eksploitasi sisi pertahanan Madrid.

  • Kontrol lini tengah – kunci utama akan ada di duel Declan Rice vs Bellingham. Siapa yang menang, bisa menentukan arah permainan.

  • Bola mati – Real Madrid cukup rentan terhadap situasi set-piece, terutama jika mereka kehilangan marking. Arsenal harus memaksimalkan tendangan sudut dan free kick.

Madrid Hebat, Tapi Bukan Tanpa Celah

Real Madrid tetaplah salah satu tim terkuat di Eropa. Namun, bukan berarti mereka tanpa kelemahan. Jika Arsenal bisa tampil taktis, disiplin, dan klinis, mereka punya peluang besar untuk menyingkirkan sang raksasa Spanyol.

Dengan kecepatan, intensitas, dan kreativitas yang di miliki skuad muda Arteta, inilah saatnya bagi Arsenal untuk menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar penantang—melainkan tim yang siap bersaing di puncak Eropa.

Dr. Arjuna Pratama memulai karirnya sebagai penulis sejak masih di bangku kuliah. Dengan gaya penulisan yang memadukan keindahan bahasa dan kedalaman emosi, karya-karyanya selalu berhasil menyentuh hati para pembaca.