Alarm Merah di Old Trafford: Ruben Amorim Diberi Tiga Laga untuk Selamatkan Kariernya
skorsepakbola – Kursi pelatih Manchester United kembali memanas. Kali ini, nama Ruben Amorim yang berada di ujung tanduk setelah serangkaian hasil buruk di awal musim. Kabar menyebut pelatih asal Portugal itu hanya punya sedikit waktu untuk membuktikan bahwa dirinya adalah orang yang tepat untuk proyek jangka panjang Setan Merah.
Performa United di Premier League musim ini benar-benar jauh dari harapan. Hasil jeblok di beberapa laga awal bahkan membuat klub mencatatkan start terlemah dalam tiga dekade terakhir. Padahal, kedatangan Amorim sempat meniupkan angin segar dan optimisme di ruang ganti. Namun, kekalahan demi kekalahan membuat kepercayaan itu kini mulai luntur.
Menurut laporan terbaru dari The Mirror, manajemen klub akan mengevaluasi total posisi Amorim setelah jeda internasional bulan depan. Jika tidak ada perbaikan signifikan, pintu keluar Old Trafford bisa terbuka lebih cepat untuknya.
Ruben Amorim
Statistik Anjlok: Dari Raja Portugal Jadi Pesakitan di Inggris
Manajemen United sebenarnya sudah menunjukkan dukungan penuh kepada Amorim. Setelah musim lalu terpuruk dengan finis di papan bawah, kedatangan investor baru membawa harapan besar. Manajemen langsung menggelontorkan dana lebih dari 200 juta pounds (sekitar Rp 3,8 triliun) di bursa transfer untuk mendatangkan pemain-pemain pilihan sang pelatih.
Klub mendatangkan nama-nama seperti gelandang bertahan top dari La Liga dan seorang bek tengah tangguh dari Bundesliga dengan mahar selangit. Harapannya jelas: agar Amorim bisa meracik tim yang mampu bersaing di papan atas. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. United hanya mampu menang dua kali dari lima laga awal musim ini dan harus menanggung malu karena gagal melaju di EFL Cup melawan tim dari kasta yang lebih rendah.
Masalah di Lapangan: Taktik Tak Jalan, Ruang Ganti Goyah?
Masalah United di bawah Amorim tampak kompleks. Skema 3-4-3 yang menjadi andalannya di Portugal terlihat mudah untuk lawan eksploitasi di Premier League yang menuntut fleksibilitas tinggi. Lini pertahanan terlihat rapuh dan seringkali kelimpungan saat menghadapi serangan balik cepat. Para pemain mahal yang baru klub datangkan pun masih kesulitan beradaptasi dengan gaya main yang Amorim inginkan.
Selain masalah taktik, isu di ruang ganti juga mulai muncul ke permukaan. Kabar menyebutkan beberapa pemain senior mulai mempertanyakan metode kepelatihan Amorim. Kepercayaan yang dulu sempat membuncah kini perlahan terkikis, seiring dengan posisi klub yang tak kunjung membaik di papan klasemen. Situasi ini mengingatkan banyak fans pada “kutukan” yang seolah menghantui para manajer setelah era Sir Alex Ferguson.
Tiga Laga Hidup-Mati Amorim
Kini, tiga pertandingan ke depan akan menentukan nasib Ruben Amorim di Manchester United. Tiga laga ini akan menjadi ujian pamungkas apakah ia masih layak mendapat kepercayaan untuk memimpin proyek jangka panjang klub. Lawan yang harus ia hadapi pun bukan lawan yang mudah.
Pertama, mereka akan berhadapan dengan Chelsea, lalu jadwal berlanjut dengan laga melawan Brentford dan Sunderland. Tiga pertandingan dari kompetisi yang berbeda ini akan menguji kemampuan Amorim dalam merotasi skuad dan menerapkan strategi yang tepat. Hasil buruk di salah satu laga saja bisa menjadi paku terakhir bagi peti matinya di Old Trafford.
Deretan Calon Pengganti Sudah Mengantre
Manajemen United kabarnya sudah mulai bergerak di belakang layar untuk mencari kandidat pengganti jika skenario terburuk terjadi. Manajemen kabarnya memasukkan beberapa nama pelatih top yang sedang menganggur ke dalam radar. Oliver Glasner, yang sukses membawa Eintracht Frankfurt juara Liga Europa, menjadi salah satu kandidat kuat berkat filosofi sepak bola menyerangnya.
Selain Glasner, ada juga nama Marco Silva yang sudah terbukti mampu menangani tim di Premier League. Mauricio Pochettino yang berpengalaman bersama Spurs dan Chelsea juga masuk dalam pertimbangan. Bahkan, secara mengejutkan, manajemen disebut-sebut mempertimbangkan kembali nama manajer legendaris Ole Gunnar Solskjaer untuk peran interim jika pemecatan terjadi dalam waktu dekat.