Bernabeu Runtuh! Real Madrid Hancur Lebur Lawan Celta Vigo: 2 Kartu Merah, Kebobolan 2 Gol, 0 Poin
Malam Minggu Kelabu di Bernabeu
skorsepakbola -Bencana. Mungkin itulah satu kata yang paling pas untuk menggambarkan nasib Real Madrid tadi malam. Sebenarnya, mereka berniat mengamankan poin penuh di depan pendukung sendiri. Namun, mereka justru rungkad total.
Celta Vigo datang ke Santiago Bernabeu dalam lanjutan La Liga musim 2025/2026, Senin (8/12/2025) dini hari WIB. Sayangnya, skuad asuhan Carlo Ancelotti ini menyerah dengan skor telak 0-2. Tidak hanya kehilangan tiga poin, Madrid juga kehilangan dua pemainnya yang harus keluar lapangan karena kartu merah. Situasi ini benar-benar parah bagi Los Blancos.
Babak Pertama Masih Adem Ayem
Pada mulanya, pertandingan berjalan cukup alot. Kedua tim menutup babak pertama dengan skor kacamata alias 0-0. Kedua kubu bermain hati-hati, sehingga fans di stadion masih optimis gol akan datang di babak kedua. Akan tetapi, mimpi buruk itu baru mulai terjadi setelah turun minum.
Petaka 8 Menit Setelah Jeda
Baru saja wasit memulai babak kedua, gawang Madrid langsung bobol di menit ke-53. Saat itu, wonderkid Celta Vigo, Williot Swedberg, sukses membungkam publik Bernabeu. Ia memanfaatkan umpan manis dari Bryan Zaragoza dan langsung menceploskan bola ke gawang. Akibatnya, Madrid tertinggal 0-1.
Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula
Madrid seharusnya bangkit untuk menyamakan kedudukan. Namun sebaliknya, mereka justru makin chaos. Pada menit ke-64, bek sayap mereka, Fran Garcia, melakukan pelanggaran fatal. Oleh sebab itu, wasit tanpa ragu langsung mencabut kartu merah. Bermain dengan 10 orang dalam posisi tertinggal jelas menyulitkan langkah Los Blancos.
Madrid lantas berjuang mati-matian menahan gempuran Celta sambil mencoba mencari celah serangan balik. Alih-alih mencetak gol penyeimbang, mereka justru menerima kartu merah lagi!
Drama Menit Akhir
Tepat di masa injury time (90’+2), wasit kembali mengusir pemain Madrid, Alvaro Carreras. Dengan demikian, Madrid bermain hanya dengan 9 orang! Celta Vigo pun memanfaatkan keunggulan jumlah pemain ini dengan sangat baik.
Tak lama kemudian, Williot Swedberg kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima assist dari legenda Celta, Iago Aspas. Skor 2-0 pun menutup laga horor ini. Hasilnya, Madrid tertahan di peringkat kedua dengan 36 poin dan makin tertinggal 4 poin dari Barcelona.
Hujan Kartu di Partai Lain
Ternyata, hujan kartu merah tidak hanya terjadi di Bernabeu. Espanyol juga menang tipis 1-0 melawan Rayo Vallecano lewat penalti Roberto Fernandez. Menariknya, laga ini juga “banjir darah”. Wasit memberikan kartu merah kepada Unai Lopez (Rayo) di menit 64. Selanjutnya, pemain Espanyol, Tyrhys Dolan, juga harus meninggalkan lapangan lebih cepat menjelang bubaran.
Analisis: 5 Alasan Kenapa Madrid Hancur Lebur
Kekalahan 0-2 di kandang sendiri melawan tim sekelas Celta Vigo jelas memicu tanda tanya besar. Berikut adalah analisis mendalam mengenai faktor penyebab runtuhnya mentalitas juara di Santiago Bernabeu:
1. Krisis Disiplin Lini Belakang
Mendapatkan dua kartu merah dalam satu pertandingan adalah indikasi buruknya kontrol emosi. Pertama, kartu merah Fran Garcia di menit ke-64 menjadi titik balik. Saat tertinggal 0-1, tekanan psikologis membuat Garcia melakukan tindakan gegabah. Hal ini menunjukkan bahwa transisi bertahan Madrid sangat rapuh saat menghadapi serangan balik cepat.
Kedua, kartu merah Alvaro Carreras di menit akhir murni karena frustrasi. Tentunya, kehilangan dua fullback sekaligus akan membuat pelatih pusing tujuh keliling untuk menatap laga berikutnya.
2. Williot Swedberg: Sang Mimpi Buruk
Kita harus memberikan kredit pada Celta Vigo, khususnya Williot Swedberg. Faktanya, pemain muda ini memang sedang naik daun. Data menunjukkan Celta tidak menguasai bola sebanyak Madrid, tetapi mereka bermain lebih efektif. Swedberg mampu memanfaatkan celah di antara bek tengah yang sering terlambat turun.
3. Strategi Serangan Celta yang Efektif
Selain itu, koneksi antara Bryan Zaragoza dan Iago Aspas sangat berbahaya. Celta memanfaatkan kecepatan Zaragoza untuk mengekspos sisi sayap Madrid. Strategi ini sukses besar menghancurkan garis pertahanan tinggi yang Madrid terapkan sepanjang laga.
4. Tumpulnya Lini Depan Los Blancos
Statistik memperlihatkan Madrid gagal mencetak gol meski bermain di kandang. Kondisi ini menyoroti masalah kreativitas saat menghadapi tim yang bertahan total. Penyerang bintang Madrid terlihat frustrasi karena tidak menemukan ruang tembak. Bahkan, absennya “Plan B” terlihat jelas ketika umpan-umpan pendek mereka selalu gagal menembus kotak penalti.
5. Implikasi Klasemen Sementara
Kekalahan ini bukan sekadar kehilangan 3 poin. Lebih dari itu, hasil ini memberikan momentum besar bagi Barcelona. Sekarang, Barcelona memimpin dengan selisih 4 poin. Mereka bisa bermain lebih rileks, sementara Madrid wajib menang di setiap laga sisa tahun ini. Kekalahan di kandang biasanya merusak aura “angker” stadion Bernabeu bagi lawan-lawan selanjutnya.




