Nasib Salah di Ballon d’Or: Jagoan Tanpa Mahkota, Kok Mirip Banget Sama Thierry Henry?

skorsepakbola – Lagi-lagi, dan lagi-lagi, Mohamed Salah harus menelan pil pahit. Di malam penganugerahan Ballon d’Or 2025, namanya cuma mentok di urutan keempat. Meskipun ini jadi peringkat tertingginya sepanjang karier, rasanya tetap saja nyesek. Trofi bola emas yang sudah lama jadi impiannya itu masih belum juga bisa digenggam.
Dalam daftar pemenang, King Salah harus mengakui keunggulan Ousmane Dembele yang jadi juara, disusul bocah ajaib Lamine Yamal dan gelandang Vitinha. Hasil ini langsung bikin banyak orang, termasuk legenda Liverpool Jamie Carragher, angkat bicara. Menurut Carra, nasib Salah ini tragisnya mirip banget sama legenda Arsenal, Thierry Henry. Gimana ceritanya?
Dua Raja Premier League yang Apes di Panggung Dunia
Carragher menyebut, Salah dan Henry adalah dua penyerang monster di generasinya masing-masing. Mereka jadi ikon Premier League, membawa klubnya terbang tinggi, tapi anehnya, selalu apes kalau urusan Ballon d’Or.
“Saya pikir dari tahun 2000 hingga 2005, tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan Thierry. Sedikit mirip Salah selama beberapa tahun terakhir di Liverpool,” kata Carragher.
Henry, di puncak kejayaannya bersama Arsenal, cuma bisa jadi runner-up di bawah Pavel Nedved (2003) dan urutan ketiga di belakang Fabio Cannavaro dan Gianluigi Buffon (2006). Sama seperti Salah, konsistensi dan kehebatan individu mereka seolah nggak cukup untuk meyakinkan para juri.
Momen Patah Hati Thierry Henry yang Paling Diingat
Kekalahan Henry pada Ballon d’Or 2003 mungkin yang paling menyakitkan. Saat itu, ia tampil menggila bersama Arsenal, mencetak 32 gol dan 28 assist dalam satu musim! Tapi, trofi itu malah jatuh ke tangan Pavel Nedvěd. Kenapa? Karena di musim yang sama, Nedvěd berhasil membawa Juventus menjuarai Serie A dan melaju ke final Liga Champions. Sementara itu, Arsenal-nya Henry “hanya” juara Piala FA. Ini bukti pertama bahwa trofi mayor seringkali lebih dihargai daripada statistik individu yang gila sekalipun.
Ingat Musim Debut Salah yang Gila? Itu Pun Gagal Total
Kalau kita mau jujur, momen terbaik Salah untuk menang Ballon d’Or sebenarnya adalah di musim debutnya bersama Liverpool (2017/18). Bayangin aja, dia mencetak 44 gol di semua kompetisi, memecahkan rekor gol Premier League, dan membawa Liverpool ke final Liga Champions! Tapi apa hasilnya? Dia bahkan tidak masuk tiga besar. Trofi itu jatuh ke tangan Luka Modrić yang memang sukses besar membawa Real Madrid juara Liga Champions dan Kroasia jadi runner-up Piala Dunia. Lagi-lagi, faktor trofi tim mengalahkan segalanya.
Kenapa Dembele Bisa Menang? Jawabannya: Liga Champions
Meskipun Carragher jelas mendukung Salah, ia mengakui kalau kemenangan Ousmane Dembele tahun ini memang pantas. Performa Dembele bersama PSG benar-benar di luar nalar, dan yang terpenting, ia berhasil mengangkat trofi si Kuping Besar, Liga Champions.
“Saya penggemar Liverpool, saya ingin sekali melihat Salah memenangkannya… Tapi Dembele memang sudah ditakdirkan untuk memenangkannya,” ujar Carra.
Faktor inilah yang seringkali jadi pembeda utama. Ballon d’Or itu bukan penghargaan lifetime achievement. Penilaiannya fokus pada performa satu musim spesifik. Jadi, meskipun Salah konsisten jadi mesin gol selama bertahun-tahun, kesuksesan Dembele mengangkat trofi paling bergengsi di Eropa dalam satu musim itu punya bobot yang jauh lebih berat.
Salah & Henry Ada di Klub “Para Legenda Tanpa Ballon d’Or”
Pada akhirnya, Salah dan Henry tidak sendirian. Sejarah sepak bola penuh dengan nama-nama legendaris yang, entah bagaimana, tidak pernah memenangkan trofi individu paling prestisius ini. Sebut saja Andrés Iniesta, Xavi Hernández, Zlatan Ibrahimović, hingga Paolo Maldini. Mereka adalah pemain-pemain terbaik di posisinya, memenangkan segalanya di level klub dan negara, tapi bola emas itu tak pernah mampir ke lemari piala mereka.
Kegagalan ini sama sekali tidak mengurangi kehebatan mereka. Ini justru menjadi bukti betapa brutalnya persaingan dan betapa besarnya peran trofi tim dalam menentukan pemenang Ballon d’Or. Jadi, meskipun Mohamed Salah mungkin akan pensiun tanpa pernah memenangkannya, statusnya sebagai salah satu penyerang terbaik dalam sejarah Premier League sudah tidak bisa diganggu gugat. Sama seperti Thierry Henry.