Hasil Copa del Rey: Duo Madrid Kompak “Senam Jantung”, Menang Tipis 3-2 & Lolos 16 Besar!

Real Madrid Copa del Rey

skorsepakbola – Wuih, malam yang benar-benar membuat dag-dig-dug fans tim ibu kota Spanyol! Dua raksasa La Liga, Real Madrid dan Atletico Madrid, kompak harus “berdarah-darah” dulu sebelum memastikan tiket ke babak 16 besar Copa del Rey 2025/2026.

Bertanding pada Kamis (18/12/2025) dini hari WIB, kedua tim ini sama-sama menang dengan skor identik yang super ketat: 3-2! Padahal, lawan mereka di atas kertas jauh di bawah level mereka. Yuk, kita bedah dramanya satu per satu!

liga spanyol real madrid dan atletico kompak menang
liga spanyol real madrid dan atletico kompak menang

Real Madrid: Mbappe Lagi-Lagi Jadi Penyelamat

Saat bertandang ke markas Talavera de la Reina di Estadio El Prado, El Real sempat kerepotan. Tim tuan rumah yang bermain tanpa beban benar-benar memberikan perlawanan sengit.

Untungnya, Madrid punya Kylian Mbappe. Superstar Prancis ini menjadi pembeda lewat brace (dua gol) yang krusial banget. Ia mencetak gol pertamanya dari titik putih di menit ke-41. Selanjutnya, Madrid mendapat “hadiah” gol bunuh diri dari Manuel Farrando pas injury time babak pertama. Skor 2-0 pas turun minum kelihatan aman, kan?

Eits, tunggu dulu. Talavera bangkit di babak kedua lewat gol Nahuel Arroyo di menit 80. Panik gak? Pasti panik lah! Tapi, Mbappe dengan mental juaranya berhasil mencetak gol lagi di menit 88 buat melebarkan jarak. Meskipun Talavera sempat mencetak gol lagi di menit 90’+1 lewat Gonzalo Di Renzo, Madrid akhirnya sukses mengunci kemenangan 3-2. Fiuh, nyaris saja!

Atletico Madrid: Griezmann Masih Ada Obat!

Tidak mau kalah dari tetangganya, Atletico Madrid juga mengalami drama serupa di kandang Atletico Baleares, Estadio Balear. Pasukan Diego Simeone ini juga menang tipis 3-2.

Antoine Griezmann menjadi bintang utamanya. Dia membuka keran gol cepat di menit ke-16, disusul gol dari Giacomo Raspadori empat menit kemudian. Akibatnya, keunggulan 2-0 yang cepat membuat Atleti agak lengah, sampai Gerardo Bonet bisa mengecilkan ketinggalan di menit 28.

Di babak kedua, Griezmann kembali mencetak gol di menit 72 buat bikin skor jadi 3-1. Tapi ya namanya Copa del Rey, tim gurem pasti ngeyel. Mouhamadou Keita bikin gol telat di menit 90 buat tuan rumah, namun untungnya waktu keburu habis. Atleti selamat dan lolos!

Kejutan Lain: Villarreal & Sevilla Tumbang!

Nah, kalau Duo Madrid masih nasib baik, beda cerita dengan Villarreal dan Sevilla. Ini nih yang namanya the magic of the cup. Secara mengejutkan, Villarreal keok 1-2 di kandang Racing Santander. Sementara itu, Sevilla lebih nyesek lagi karena kalah 0-1 dari Deportivo Alaves lewat gol tunggal Carlos Vicente.

Celta Vigo juga harus angkat koper setelah kalah adu penalti lawan Albacete. Benar-benar malam yang keras buat tim-tim La Liga!


Analisis Mendalam: Kenapa Tim Raksasa Kesulitan Lawan Tim Kecil?

Hasil tipis 3-2 yang Real Madrid dan Atletico Madrid raih, serta tumbangnya Villarreal dan Sevilla, sebenarnya bukan hal aneh di Copa del Rey. Ternyata, ada beberapa faktor teknis dan non-teknis yang bikin laga babak 32 besar ini selalu jadi “neraka” buat tim besar. Mari kita bedah alasannya:

1. Format Satu Leg di Kandang Lawan

Sejak RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) mengubah format Copa del Rey beberapa tahun lalu, tim dari divisi lebih rendah otomatis jadi tuan rumah dalam sistem single leg (satu pertemuan). Jelas, ini keuntungan masif buat tim kecil.

Kondisi lapangan di stadion seperti Estadio El Prado (markas Talavera) atau Estadio Balear seringkali punya kualitas berbeda dengan Santiago Bernabeu atau Metropolitano. Rumput yang mungkin lebih tebal, lapangan yang lebih sempit, atau drainase yang kurang oke bikin aliran bola tim-tim elit jadi terhambat. Oleh karena itu, pemain sekelas Mbappe atau Griezmann butuh adaptasi ekstra buat dribbling atau ngasih passing akurat di lapangan kayak gini.

2. Motivasi “Laga Hidup Mati” Tim Gurem

Buat pemain Talavera atau Atletico Baleares, melawan Real Madrid atau Atletico Madrid adalah pertandingan terbesar dalam hidup mereka. Ini kesempatan sekali seumur hidup buat pamer skill di depan jutaan penonton TV global. Akibatnya, motivasi mereka berlipat ganda—mereka lari lebih kencang, tackle lebih keras, dan gak kenal capek.

Di sisi lain, buat pemain bintang tim besar, ini sering mereka anggap sebagai “laga formalitas” yang harus segera selesai biar gak cedera. Tim kecil sering memanfaatkan perbedaan mentalitas ini buat mencuri gol, kayak yang Gonzalo Di Renzo lakukan ke gawang Madrid di menit akhir.

3. Rotasi Pemain yang Berisiko

Di tengah jadwal padat kompetisi Eropa dan liga domestik, pelatih pasti melakukan rotasi. Meskipun Mbappe dan Griezmann main (dan jadi penyelamat), biasanya pelatih mengisi lini belakang dengan pemain pelapis atau pemain muda akademi.

Koordinasi yang belum rapi di lini pertahanan inilah yang jadi celah. Gol-gol yang bersarang ke gawang Madrid dan Atleti hari ini menjadi bukti kalau pertahanan lapis kedua mereka masih rapuh kalau ditekan spartan sama lawan yang main nothing to lose.

4. Ketergantungan pada Bintang Utama

Laga tadi malam juga menunjukkan satu fakta: Real Madrid masih bergantung banget sama magis Kylian Mbappe, dan Atletico sama Antoine Griezmann. Tanpa gol-gol dari mereka, bisa jadi ceritanya beda.

Mbappe, dengan kecepatan dan finishing-nya, adalah solusi instan pas tim lagi buntu. Statistik menunjukkan Mbappe punya konversi penalti yang luar biasa tinggi di laga krusial. Begitu juga Griezmann, visinya sebagai playmaker sekaligus finisher bikin dia tak tergantikan di skema Simeone. Ini jadi PR buat pelatih: gimana kalau mereka cedera atau perlu istirahat? Siapa yang bakal memecahkan kebuntuan lawan tim parkir bus?

5. Tragedi Villarreal dan Sevilla

Kekalahan Villarreal dan Sevilla adalah peringatan keras. Di Copa del Rey, status tim La Liga gak jaminan menang. Racing Santander (klub bersejarah yang lagi bangkit) dan Albacete membuktikan kalau jurang kualitas antara divisi utama dan divisi kedua (Segunda) makin tipis dalam satu pertandingan tunggal.

Khusus buat Sevilla, kekalahan ini menambah panjang daftar masalah mereka musim ini. Susah cetak gol dan gampang kebobolan di menit akhir jadi penyakit kronis. Kalau gak segera mereka perbaiki, bukan cuma piala yang melayang, posisi di liga juga bisa terancam.

So, buat fans Madrid dan Atleti, bersyukurlah tim kalian punya mental juara (dan pemain sekelas Mbappe & Griezmann) yang bisa menyelamatkan muka klub di saat genting. Babak 16 besar nanti pasti bakal lebih berat lagi!

Gimana menurut kalian, Guys? Siapa yang bakal angkat piala Copa del Rey tahun ini? Komen di bawah ya!