Romanisti Merapat! AS Roma Pamer Desain Stadion Baru: Curva Sud Terbesar se-Eropa & Calon Venue Euro 2032
skorsepakbola – Kabar gembira buat kalian para Romanisti alias pendukung setia AS Roma! Mimpi punya rumah sendiri yang megah dan intimidatif sebentar lagi bakal jadi kenyataan. Klub ibu kota Italia ini baru saja mengambil langkah besar buat meninggalkan Stadio Olimpico dan pindah ke markas baru yang super canggih.
Pada tanggal 23 Desember 2025 kemarin, manajemen AS Roma secara resmi menyerahkan dokumen penting bernama PFTE (Studi Kelayakan Teknis dan Ekonomi) ke pihak berwenang. Ini bukan sekadar tumpukan kertas, Guys, tapi tanda kalau proyek stadion di kawasan Pietralata ini sudah makin serius dan masuk tahap krusial sebelum kontraktor memulai pembangunan fisik.
Dalam pernyataan resminya, pihak klub menyatakan bahwa langkah ini membawa mereka makin dekat untuk memiliki salah satu fasilitas olahraga paling keren dan modern di Eropa. Jadi, tempat ini tidak hanya sekadar stadion bola, tapi bakal menjadi ikon baru kota Roma.
Curva Sud Bakal Jadi “Neraka” Buat Lawan
Nah, ini dia bocoran yang paling bikin merinding. Fitur utama dari stadion baru ini adalah Curva Sud yang mengusung desain monumental. Tidak tanggung-tanggung, AS Roma mengklaim kalau tribun selatan ini bakal menjadi yang terbesar di Eropa!
Bayangkan saja, arsitek merancang tribun ini khusus sebagai “jantung”-nya stadion. Tujuannya jelas: memberi wadah buat fanatisme Giallorossi biar makin gila saat dukung tim kesayangan. Kalau selama ini di Olimpico jarak tribun ke lapangan agak jauh karena ada lintasan lari, di stadion baru ini atmosfernya bakal lebih intimate dan menekan mental lawan.
Desainnya juga tidak main-main. Mengambil inspirasi dari sejarah Romawi kuno, arsitekturnya bakal menggabungkan elemen klasik yang gagah dengan sentuhan modern. Jadi, stadion ini bakal terasa “Roma banget”—berkarakter, bersejarah, tapi tetap futuristik.
Bukan Cuma Buat Nonton Bola
Kerennya lagi, stadion di Pietralata ini tidak cuma bakal hidup pas ada pertandingan saja. Konsepnya adalah stadion multifungsi, jadi kalian bisa memakai tempat ini buat nongkrong, acara sosial, sampai kegiatan budaya sepanjang tahun. Kawasan ini bakal tetap ramai walau liga sedang libur.
Manajemen memilih lokasi di Roma Timur (Pietralata) karena strategis dan punya potensi pengembangan kota yang besar. Plus, stadion ini sudah masuk radar UEFA sebagai salah satu kandidat venue Euro 2032. Kalau UEFA benar-benar memilihnya, stadion ini bakal menjadi panggung megah buat turnamen antarnegara Eropa tersebut.
“Masa depan rumah kami semakin dekat,” tutup pernyataan klub dengan penuh semangat. Wah, tidak sabar menunggu jadinya!
Bedah Data & Fakta: Kenapa Stadion Baru Ini “Game Changer” Buat AS Roma?
Biar makin paham kenapa proyek ini penting banget dan bukan sekadar janji manis, yuk kita bedah lebih dalam pakai data dan fakta yang kami kumpulkan dari berbagai sumber terkait sejarah dan rencana pembangunan ini.
1. Trauma Masa Lalu: Belajar dari Proyek Tor di Valle
Buat fans Roma yang sudah mengikuti lama, pasti ingat drama stadion di era presiden sebelumnya, James Pallotta? Dulu, Roma sempat mau membangun stadion di kawasan Tor di Valle. Fans sudah mengadang-gadang proyek itu sejak 2014, tapi akhirnya batal total di tahun 2021 karena masalah birokrasi yang ribet, isu lingkungan, dan korupsi di level pemerintahan kota.
Nah, proyek di Pietralata di bawah kepemilikan The Friedkin Group (Dan & Ryan Friedkin) ini beda. Friedkin belajar dari kesalahan masa lalu. Mereka memilih lokasi yang lebih “aman” secara hukum dan lingkungan. Pietralata adalah area urban yang memang masuk rencana regenerasi kota, beda sama Tor di Valle yang rawan banjir dan minim akses. Penyerahan dokumen PFTE di akhir 2025 ini menunjukkan kalau Friedkin bergerak cepat dan lebih taktis menghadapi birokrasi Italia yang terkenal njelimet.
2. “The New Colosseum“: Sentuhan Arsitek Kelas Dunia
Bocoran desain yang beredar (dari firma arsitektur Populous, perancang stadion Tottenham Hotspur dan Wembley baru) menunjukkan kalau stadion ini bakal punya fasad (tampilan luar) yang terinspirasi dari arsitektur Romawi klasik, kayak Colosseum atau pemandian Romawi kuno, tapi pakai material modern kayak kaca dan baja.
Yang paling gila memang Curva Sud-nya. Kalau merujuk pada standar “terbesar di Eropa”, mereka mungkin mau menyaingi “Yellow Wall”-nya Borussia Dortmund yang bisa menampung 24.000 orang berdiri. Bedanya, desain Curva Sud baru ini bakal curam dan dekat banget ke lapangan. Tujuannya buat menciptakan “tembok suara” yang bikin nyali lawan ciut sebelum kick-off. Tanpa lintasan lari kayak di Olimpico, suara nyanyian Roma Roma Roma bakal terdengar berkali-kali lipat lebih keras.
3. Kapasitas & Dampak Ekonomi
Berdasarkan data awal di media Italia, stadion ini menargetkan kapasitas sekitar 55.000 hingga 62.000 penonton. Angka ini ideal banget. Tidak terlalu kebesaran sampai kelihatan kosong kalau lawan tim kecil, tapi cukup besar buat menampung animo pas big match atau Liga Champions.
Dari sisi ekonomi, memiliki stadion sendiri (bukan menyewa punya negara/CONI kayak Olimpico) itu kunci sukses klub modern. Juventus sudah membuktikan ini. Dengan punya stadion sendiri, AS Roma bisa dapat uang dari hak penamaan stadion (naming rights), penjualan tiket utuh, museum, toko merchandise, restoran, dan event non-sepak bola (konser musik) yang uangnya masuk kantong klub 100%. Ini bakal membuat neraca keuangan Roma makin sehat dan bisa beli pemain bintang tanpa takut sanksi Financial Fair Play.
4. Misi Euro 2032: Italia Butuh Stadion Bagus
Kenapa targetnya Euro 2032? Karena UEFA sudah resmi menunjuk Italia dan Turki jadi tuan rumah bersama. Masalahnya, stadion di Italia itu rata-rata tua dan butuh perbaikan. Pemerintah bahkan berencana merobohkan/merenovasi San Siro, sementara Olimpico sudah tua, dan stadion lain butuh upgrade masif.
Stadion baru AS Roma di Pietralata ini bakal menjadi salah satu ujung tombak proposal Italia. UEFA butuh stadion modern dengan fasilitas VIP, akses media canggih, dan ramah lingkungan. Dengan target selesai sebelum 2032 (kemungkinan 2028-2030), stadion ini bakal menjadi venue paling fresh dan canggih di Italia saat turnamen berlangsung.
5. Aksesibilitas: Kunci Kenyamanan Fans
Klub memilih lokasi Pietralata karena akses transportasinya juara. Area ini dekat sama stasiun kereta Tiburtina (salah satu hub transportasi terbesar di Roma) dan jalur Metro B melintasi wilayah tersebut. Artinya, fans tidak perlu macet-macetan bawa mobil pribadi. Mereka bisa naik kereta atau MRT, turun, terus jalan kaki ke stadion. Ini beda banget sama Olimpico yang akses transportasi umumnya agak tricky kalau pas bubaran pertandingan.
Langkah AS Roma menyerahkan dokumen final di akhir 2025 ini adalah sinyal kuat kalau era baru Giallorossi sudah di depan mata. Bukan cuma soal gengsi, tapi ini soal kemandirian finansial dan usaha menciptakan “benteng” yang bikin AS Roma makin disegani di Italia dan Eropa. Daje Roma!




