Alarm Kuning untuk Dani Olmo: Performanya Melempem, Masa Depannya di Barca Abu-abu

Skorsepakbola – Performa Dani Olmo bareng Barcelona musim ini sedang para pengamat dan fans sorot abis-abisan. Sang gelandang serang, yang diharapkan para fans bisa jadi motor serangan tim, kabarnya lagi nggak dalam kondisi terbaiknya, baik secara fisik maupun mental.
Menurut laporan media Spanyol, Sport, banyak sumber menyebut Olmo lagi bete dan frustrasi dengan penampilannya sendiri. Kalau kita lihat dari statistik, performanya musim ini emang turunnya parah banget. Situasinya makin runyam karena saingan utamanya di pos gelandang serang, Fermin Lopez, bakal segera pulih dari cedera.
Celakanya lagi, bukan cuma posisinya di tim inti yang terancam. Masa depannya di Camp Nou juga bisa jadi taruhannya. Kalau performanya nggak kunjung membaik, bukan nggak mungkin Barcelona bakal melepasnya demi menyehatkan keuangan klub.
Penurunan Drastis Musim Ini
Musim lalu, Dani Olmo sebenarnya jadi salah satu pemain kesayangan fans. Dia jadi pilar penting di lini serang tim arahan Hansi Flick, tampil solid dan sering jadi pemecah kebuntuan.
Catatan menunjukkan, musim lalu ia sukses nyumbang 12 gol dan enam assist dari 39 laga di semua kompetisi. Tapi sayang, performa keren itu seolah menguap musim ini. Dari 10 penampilan, Olmo baru bisa bikin satu gol dan dua assist. Bukan cuma soal angka, banyak yang melihat permainannya secara keseluruhan juga kurang greget dan di bawah standarnya.
Apa Sih Sebenarnya yang Salah?
Melihat penurunan ini, banyak yang bertanya-tanya, “Kok bisa?” Untuk menjawabnya, kita perlu melihat beberapa faktor. Pertama, kita harus ingat siapa Dani Olmo sebenarnya. Dia adalah produk asli La Masia yang punya teknik olah bola di atas rata-rata. Di RB Leipzig, para pengamat mengenalnya sebagai “trequartista modern”—gelandang serang yang jago bergerak di antara lini pertahanan lawan (half-space), punya visi brilian, dan tendangan jarak jauh mematikan. Ekspektasi di Barca jelas setinggi langit.
Masalahnya, Olmo punya riwayat cedera yang cukup panjang. Sepanjang kariernya, ia sering diganggu cedera otot yang membuatnya absen dalam beberapa periode. Bisa jadi, performanya yang sekarang adalah efek domino dari cedera-cedera sebelumnya. Mungkin ia belum 100% pulih, atau ada rasa trauma yang membuatnya tidak bisa bermain lepas seperti dulu.
Gaya main Hansi Flick yang super intens dan direct mungkin juga jadi faktor. Taktik Flick menuntut pemainnya untuk terus-terusan berlari, melakukan pressing tanpa henti, dan cepat dalam transisi. Sementara itu, kekuatan utama Olmo lebih ke visi, kreativitas, dan kontrol bola di ruang sempit. Mungkin saja ada sedikit “benturan gaya” antara apa yang diinginkan pelatih dengan apa yang jadi kekuatan alami Olmo.
Jangan lupakan juga faktor Fermin Lopez. Fermin adalah tipe gelandang yang energinya seolah tak ada habisnya. Dia rajin melakukan lari menusuk ke kotak penalti (late runs) dan sangat efektif dalam sistem pressing Flick. Gaya mainnya yang lebih “vertikal” ini mungkin Flick anggap lebih cocok saat ini, yang secara tidak langsung memberikan tekanan psikologis tambahan pada Olmo untuk membuktikan diri.
Gagal Manfaatin Peluang Emas
Sebenarnya, takdir sempat berpihak pada Dani Olmo. Ia dapat kesempatan emas buat pamer kualitas terbaiknya dalam beberapa laga terakhir. Kesempatan itu datang karena Fermin Lopez harus menepi akibat cedera panggul.
Dengan panggung utama yang terbuka lebar, banyak yang mengharapkan Olmo bisa jadi pemimpin serangan. Sayangnya, momen itu gagal ia manfaatkan. Penampilannya yang nggak konsisten kabarnya bikin dirinya sendiri dan juga Hansi Flick sama-sama frustrasi.
Posisi dan Masa Depan di Ujung Tanduk
Sekarang, Fermin Lopez benar-benar mengancam posisi Olmo di tim inti Barcelona. Kabarnya, ia akan segera pulih dan siap bermain setelah jeda internasional. Artinya, persaingan bakal kembali memanas. Naga303
Bukan cuma itu, masa depannya di klub juga jadi pertaruhan. Barcelona mendatangkan Olmo dengan harga mahal, dan di tengah kondisi finansial Barca yang masih megap-megap, pemain mahal yang performanya di bawah standar jelas menarik sorotan.
Jika dalam beberapa bulan ke depan performanya tak kunjung naik, skenario penjualan di akhir musim sangat mungkin terjadi. Klub butuh dana segar, dan menjual pemain bintang seperti Olmo bisa jadi salah satu solusi instan. Kira-kira, bisakah Dani Olmo membalikkan keadaan? Waktu yang akan menjawabnya.