Bikin Geger! Como Jawab Kritik Main di Australia: Ini Demi Selamatkan Serie A!

Christian Pulisic (kiri)

Bikin Geger! Como Jawab Kritik Main di Australia Ini Demi Selamatkan Serie A!

Selebrasi pemain Como setelah mencetak gol
Selebrasi pemain Como setelah mencetak gol

Skorsepakbola – Dunia sepak bola Italia lagi geger! Keputusan klub Como 1907 untuk menggelar laga kandang Serie A melawan AC Milan di Perth, Australia, menuai protes keras dari suporter hingga pemain.DOMINOBET Namun, Como akhirnya buka suara. Mereka menegaskan kalau langkah ini bukan cuma buat cari sensasi, tapi sebuah misi untuk menyelamatkan masa depan Liga Italia itu sendiri.

Laga yang akan berlangsung pada Februari 2026 ini bakal jadi sejarah: pertandingan Serie A pertama yang dimainkan di luar Italia. UEFA sendiri sebenarnya berat hati memberikan izin, menyebutnya sebagai “pengecualian khusus” dan berharap ini tidak jadi kebiasaan. Meskipun begitu, kontroversi tetap membara.

Bagi Como, mereka menganggap langkah nekat ini sebagai salah satu cara agar Serie A bisa kembali bersaing di panggung dunia. “Kadang, pengorbanan itu perlu, bukan buat keuntungan sendiri, tapi buat kebaikan bersama… demi kelangsungan hidup liga ini,” tulis pernyataan resmi klub.

 

Ada Apa di Balik Keputusan “Gila” Como Ini?DOMINOBET daftar

Sebelum lanjut, penting untuk tahu siapa Como sekarang. Ini bukan lagi klub kecil biasa. Sejak 2019, Djarum Group dari Indonesia telah memiliki Como 1907, menjadikannya salah satu klub dengan proyek paling ambisius di Italia. Mereka tidak main-main. Buktinya, legenda seperti Cesc Fàbregas kini menjadi pelatih kepala mereka, dan Thierry Henry ikut bergabung sebagai salah satu pemegang saham. Jadi, keputusan membawa laga ke luar negeri ini adalah bagian dari visi global sebuah proyek dengan pendanaan yang kuat.

 

Surat Terbuka Como Ini Bukan Soal Duit, tapi Soal Nyawa Serie A

Dalam surat terbuka untuk para fans, Como blak-blakan soal alasan utama mereka: kesenjangan ekonomi yang sudah seperti langit dan bumi antara Serie A dan Premier League.

“Premier League terus mendominasi dunia. Kesepakatan hak siar mereka untuk 2025-2029 nilainya lebih dari 12 miliar pounds!” tulis Como.

“Sementara itu, Serie A cuma dapat sekitar 900 juta euro per tahun dari hak siar domestik. Pendapatan internasionalnya? Nggak sampai sepuluh persen dari Premier League.”

Kesenjangan duit inilah yang bikin klub-klub Italia megap-megap dan kesulitan mempertahankan pemain bintang mereka. “Ini bukan soal serakah. Sebagian besar klub di Italia nggak untung.DOMINOBET Ini soal bertahan hidup!” lanjut pernyataan itu.

 

Mengenang Era Emas 90-an Misi Mengembalikan Kejayaan

Tujuan utama Como adalah membangkitkan kembali era emas Serie A di tahun 1990-an. Saat itu, Liga Italia adalah pusat alam semesta sepak bola. Semua pemain terbaik dunia bermimpi main di sana. Bayangkan saja, di era itu ada Ronaldo Nazario (Inter), Zinedine Zidane (Juventus), hingga Gabriel Batistuta (Fiorentina). Liga Italia adalah liga terkaya, paling glamor, dan menarik penonton terbanyak di dunia.

“Kami ingin mengembalikan Serie A ke masa-masa itu. Masa ketika dunia paling menghormati dan mencintai sepak bola Italia,” tulis Como.

 

Tapi, Pemain dan Fans Nggak Semuanya SenangDOMINOBET daftar

Di sisi lain, keputusan ini jelas punya dampak negatif. Bagi para pemain, perjalanan belasan jam ke Australia di tengah musim kompetisi adalah mimpi buruk. Masalah jet lag, kelelahan fisik, dan pemulihan yang singkat bisa meningkatkan risiko cedera. Selain itu, banyak pemain yang secara terbuka mengkritik ide ini karena mereka menganggapnya tidak memikirkan kondisi fisik mereka.

Bagi fans lokal di Como, ini adalah sebuah kekecewaan besar. Mereka kehilangan kesempatan untuk menonton langsung salah satu pertandingan kandang terbesar musim ini. Tiket terusan yang sudah mereka beli seolah jadi sia-sia. Protes dari kelompok suporter garis keras pun tak terhindarkan.

 

Bukan Sekadar Laga Biasa, Ini Misi KebangkitanNaga303

Como sadar betul soal kekecewaan ini. Karena itu, mereka berencana membawa 50 suporter setia ke Australia untuk mendampingi tim sebagai duta Serie A. Ini adalah sebuah gestur simbolis untuk menunjukkan bahwa fans tetap jadi bagian penting dari misi ini.

“Ini bukan sekadar pertandingan. Ini adalah pernyataan sikap, sebuah gerakan untuk menyatukan kembali dunia dengan keindahan dan semangat sepak bola Italia,” tulis Como.

Pada akhirnya, bagi Como, laga melawan AC Milan di Perth adalah sebuah pertaruhan besar. Sebuah pengorbanan yang mereka harap bisa jadi pemicu agar panggung global kembali menyegani Serie A. Kira-kira, pengorbanan ini bakal sepadan nggak ya?