Massimiliano Allegri Terpaksa Absen di Dua Laga Perdana Bersama AC Milan, Ini Sebabnya!

skorsepakbola – Kabar mengejutkan datang dari AC Milan jelang pembukaan Serie A musim 2025/26. Massimiliano Allegri, pelatih anyar Rossoneri yang baru saja kembali ke San Siro, dipastikan absen di dua laga awal musim. Penyebabnya bukan cedera atau masalah internal, melainkan hukuman resmi yang masih membayangi sang pelatih sejak masa jabatannya di Juventus.

Kepulangan Allegri ke AC Milan disambut antusias oleh tifosi Rossoneri. Banyak yang berharap kembalinya pelatih yang membawa scudetto 2010/11 itu bisa menjadi awal kebangkitan AC Milan setelah era Stefano Pioli. Namun, absennya Allegri dari sisi lapangan dalam dua laga perdana menjadi awal yang tidak ideal. Apa yang sebenarnya terjadi? Dan bagaimana dampaknya terhadap proyek barunya di AC Milan?

Kepulangan Sang Jenderal ke San Siro

Musim panas 2025 menjadi momen nostalgia bagi fans AC Milan. Setelah beberapa musim penuh inkonsistensi, manajemen akhirnya menunjuk kembali Massimiliano Allegri sebagai pelatih kepala. Keputusan ini bukan hanya berdasarkan memori sukses masa lalu, tapi juga karena Allegri adalah pelatih berpengalaman yang terbukti mampu mengelola tim besar dengan tekanan tinggi.

Setelah meninggalkan Juventus pada akhir musim 2024/25, Allegri sempat dikaitkan dengan beberapa klub besar Eropa. Namun, AC Milan menjadi pilihan emosional dan strategis baginya. Ia datang dengan visi baru, dukungan dari manajemen, dan rencana membangun tim yang mampu bersaing di Serie A dan Eropa.

Namun sayangnya, kisah manis ini langsung diwarnai hambatan. Dalam konferensi pers resmi menjelang laga pramusim, AC Milan mengumumkan bahwa Allegri tidak akan hadir secara langsung dalam dua pertandingan perdana Serie A.

Penyebab Absennya: Sanksi FIGC dari Masa Juventus

Usut punya usut, penyebab utama absennya Allegri adalah hukuman dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) yang belum sepenuhnya dijalani. Hukuman ini dijatuhkan kepada Allegri pada Mei 2025, saat ia masih melatih Juventus.

Kala itu, Juventus bertanding di final Coppa Italia melawan Lazio. Pertandingan berlangsung panas, dan di menit-menit akhir, Allegri terlibat cekcok dengan ofisial keempat serta melontarkan komentar pedas kepada wasit utama. Dalam laporan pertandingan, Allegri dinyatakan melakukan “perilaku tidak sportif dan mengintimidasi.”

FIGC lantas memberikan hukuman larangan mendampingi tim dalam tiga laga kompetitif. Allegri hanya menjalani satu laga saat masih di Juventus sebelum mengundurkan diri. Dua laga tersisa masih menjadi “utang” yang kini harus di tebus bersama AC Milan.

Pihak FIGC mengonfirmasi bahwa hukuman tersebut melekat pada individu, bukan institusi. Artinya, meskipun Allegri pindah klub, sisa hukuman tetap berlaku. Inilah yang membuatnya tidak boleh hadir di bench AC Milan pada dua laga awal Serie A.

Pernyataan Resmi dari AC Milan

Menanggapi situasi ini, manajemen AC Milan bergerak cepat. Dalam pernyataan yang dirilis melalui situs resmi dan media sosial, klub menyatakan:

“Kami menghormati keputusan federasi terkait sanksi yang di jatuhkan kepada pelatih kami. Massimiliano Allegri akan tetap memimpin persiapan tim selama pramusim dan sebelum pertandingan, namun untuk dua laga awal, tugas di sisi lapangan akan di jalankan oleh asisten pelatih Marco Landucci.”

Landucci adalah tangan kanan Allegri yang telah bekerja bersamanya sejak di Juventus. Kombinasi ini di anggap cukup solid untuk menjaga konsistensi strategi dan komunikasi antar lini.

Baca Juga :

Laga-Laga yang Dilewatkan Allegri

Mengacu pada jadwal sementara Serie A musim 2025/26, dua laga yang akan di jalani AC Milan tanpa kehadiran Allegri di bench adalah:

  • AC Milan vs Lecce (San Siro) – Jornada 1
  • Sassuolo vs AC Milan (Stadio Mapei) – Jornada 2

Meskipun di atas kertas kedua lawan ini tidak termasuk tim papan atas, absennya pelatih utama tetap menjadi tantangan. Terlebih lagi, ini adalah dua laga pembuka musim—momen penting untuk membangun momentum dan moral tim.

Dampak Taktis dan Psikologis

Dalam sepak bola modern, peran pelatih tidak hanya penting di ruang ganti, tetapi juga secara langsung di pinggir lapangan. Allegri di kenal sebagai pelatih yang aktif memberikan instruksi dan merespons cepat dinamika pertandingan.

Absennya Allegri bisa berdampak pada beberapa aspek:

  • Kurangnya intervensi taktis langsung: Tim tidak akan mendapatkan arahan strategis dari pelatih utama selama pertandingan berlangsung.
  • Mental pemain muda: Beberapa pemain baru dan muda mungkin kehilangan dukungan emosional langsung dari sang pelatih.
  • Komunikasi antar lini: Landucci mungkin akan menjalankan peran dengan baik, tetapi tidak semua keputusan bisa seefektif jika di ambil langsung oleh Allegri.

Namun, Allegri di pastikan tetap memimpin seluruh persiapan, termasuk latihan, analisis taktik, dan pemilihan starting eleven. Ia juga akan berkomunikasi dengan staf teknis sebelum dan sesudah laga.

Pandangan Media dan Legenda Klub

Beberapa pengamat dan media Italia memberikan reaksi beragam terkait absennya Allegri. La Gazzetta dello Sport menyebut situasi ini sebagai “start yang tidak ideal namun tidak fatal,” sementara Tuttosport menilai ini sebagai ujian kedewasaan bagi tim AC Milan.

Legenda AC Milan, Demetrio Albertini, memberikan komentar menarik:

“Allegri tahu cara mengatur timnya, bahkan saat dia tidak ada di lapangan. Yang penting, AC Milan memulai musim dengan sistem yang sudah solid. Dua laga ini bisa jadi tolok ukur seberapa siap mereka.”

Pendapat ini menunjukkan keyakinan bahwa struktur dan persiapan Allegri cukup matang untuk diimplementasikan oleh staf lain.

Momen Uji Coba Strategi

Menariknya, dua laga awal tanpa Massimiliano Allegri justru bisa menjadi laboratorium kecil untuk menguji fleksibilitas strategi AC Milan. Beberapa skenario yang mungkin di jajal:

  • Formasi 4-3-3 vs 4-2-3-1: Allegri di kenal fleksibel dalam taktik dan kerap mengganti skema sesuai lawan.
  • Peran pemain muda: Nama-nama seperti Francesco Camarda atau Yacine Adli bisa mendapat menit bermain lebih untuk diuji dalam sistem baru.
  • Penguatan lini tengah: Dengan kehadiran pemain baru, AC Milan bisa menguji kombinasi lini tengah dengan Bennacer, Reijnders, dan Loftus-Cheek.

Ujian Loyalitas dan Disiplin Tim

Absennya pelatih juga bisa menjadi indikator kedewasaan skuad. Jika AC Milan mampu tampil solid, menjaga ritme, dan bermain sesuai rencana, itu menunjukkan bahwa pemain-pemain memahami sistem secara menyeluruh.

Ini sekaligus menjadi pembuktian bagi Allegri bahwa rencananya dapat berjalan bahkan tanpa dirinya hadir secara fisik.

Kembali ke Bench pada Jornada 3

Setelah menjalani dua laga skorsing, Allegri di pastikan kembali mendampingi Milan pada laga ketiga yang kemungkinan besar bertajuk “big match”—menghadapi Napoli atau AS Roma (bergantung pada jadwal final).

Kembalinya Allegri ke sisi lapangan tentu akan jadi momen emosional, terutama jika Milan berhasil menyapu dua laga awal dengan kemenangan.

Awal yang Tidak Ideal, Tapi Bukan Malapetaka

Absennya Massimiliano Allegri di dua laga perdana memang menjadi pukulan awal dalam proyek ambisius AC Milan musim ini. Namun, ini juga menjadi ujian penting: apakah fondasi yang ia bangun cukup kuat untuk berdiri tanpa dirinya?

Dengan persiapan matang, staf teknis yang berpengalaman, dan skuad yang relatif stabil, Milan memiliki peluang besar untuk tetap tampil kompetitif. Justru, dua laga ini bisa menjadi momentum penguat karakter tim, bukan kelemahan.

Jika Milan berhasil melewati ujian ini dengan baik, maka begitu Allegri kembali ke bench, mereka tidak hanya memiliki pelatih top, tapi juga skuad yang sudah menunjukkan kedewasaan dan soliditas dari awal musim.

Dr. Arjuna Pratama memulai karirnya sebagai penulis sejak masih di bangku kuliah. Dengan gaya penulisan yang memadukan keindahan bahasa dan kedalaman emosi, karya-karyanya selalu berhasil menyentuh hati para pembaca.

Exit mobile version