Skorsepakbola – Dari injury time sampai kegemerlapan Maroko sampai kursi cadangan Ronaldo, berikut 8 point perbincangan dari kompetisi itu.
Piala Dunia di Qatar sekarang ada di babak semi-final: Entahlah Argentina, Prancis, Kroasia, atau Maroko akan memenangkan hadiah paling besar sepak bola di Stadion Lusail Minggu depan.
Namun sudah, Piala Dunia 2022 sudah menawarkan banyak peristiwa besar yang tidak mungkin untuk dilupakan
Pemain Iran tidak menyanyikan lagu kebangsaan
Dalam laga pertama mereka di pertandingan melawan Inggris, beberapa pemain Iran mengambil langkah berani dengan tidak menyanyikan lagu berkebangsaan mereka pada saat sebelum pertandingan dimulai. Itu ialah kode untuk memperlihatkan support mereka pada protes nasional yang terjadi di negara mereka setelah kematian Mahsa Amini yang berumur 22 tahun dalam tahanan polisi moralitas.
Keheningan mereka berbicara banyak dan menambah tekanan pada pemerintah Iran, yang membatalkan polisi moralitas minggu kemarin.
Arab Saudi menaklukkan Argentina
Kampanye Piala Dunia Argentina begitu dipenuhi dengan drama hingga mudah untuk melupakan jika itu diawali dengan kekalahan mereka dari Arab Saudi 2-1 di pertandingan pembukaan mereka.
Team dengan rangking paling rendah ke-2 di kompetisi itu melakukan come-back yang hebat setelah ketinggalan 1 gol untuk cetak 2 gol dalam kurun waktu lima menit di babak ke-2 . Hasilnya mengirimkan getaran di seluruh dunia sepak bola. Bukti jika Arab Saudi kalah dalam dua pertandingan group selanjutnya tidak menjadi masalah. Itu bukan hanya kemenangan untuk timnas. Itu ialah kemenangan untuk bangsa.
Pemain Jerman tutup mulut mereka
Dalam pertandingan group pembuka mereka, kapten Inggris, Wales, Jerman, Belgia, Belanda, Swiss, dan Denmark sudah memilih untuk menggunakan ban lengan OneLove, sebuah kode simbolik untuk antidiskriminasi. Namun FIFA melarang ban kapten dan memberikan ancaman sanksi untuk team mana saja yang kaptennya memakainya di atas lapangan.
Sebagai protes karena kebebasan berekspresif dibatasi, semua timnas Jerman berfoto untuk foto pra-pertandingan dengan tangan menutupi mulut.
Gol Messi ke gawang Meksiko
Tindakan heroik Emiliano Martinez dalam beradu penalti menantang Belanda sudah bawa Argentina mencetak kemenangan di final. Menyusul kekalahan mereka dari Arab Saudi di laga pembuka, Martinez menjelaskan tiap laga mulai saat itu serupa dengan final. Yang pertama tiba melawan Meksiko, di mana kekalahan akan membuat Argentina pulang.
Pressure cooker dari sebuah permainan ini tutupnya meledak di babak ke-2 oleh sepatu bot kiri Lionel Messi. Itu adalah penuntasan yang mengagumkan di luar kotak penalti ke sudut bawah. Dengan menyaksikan ke belakang, di sanalah Piala Dunia mereka benar-benar diawali.
Brasil tampil menantang Korea Selatan
Pasti, ini bukanlah peristiwa – ini ialah 45 menit. Namun itu ialah kilatan kegemerlapan yang pada akhirannya akan berakhir sangat cepat. Brasil unggul 4-0 pada babak pertama kali dalam laga babak 16 besar mereka. Tidak cuma baris belakang Korea Selatan, tapi dunia sepak bola yang bertambah luas mereka menari mengikuti irama samba mereka. Itu ialah performa yang populer secara bersejarah oleh Brasil: permainan serang yang cepat, pergerakan tajam, dan sedikit talenta.
Kampanye mereka kemungkinan pada akhirannya selesai dengan air mata, namun untuk beberapa menit itu, Brazil menjadi Brazil dan sangatlah cantik untuk dilihat.
Peristiwa genius Weghorst
Gol Wout Weghorst pada menit kesebelas injury time untuk membawa Belanda bangun dari jurang kekalahan menantang Argentina di perempat final akan menjadi satu diantara peristiwa Piala Dunia terbaik selama hidup. Keterampilan dan kesadaran akan tendangan bebas yang sudah dilakukan secara cepat mengagetkan pertahanan Argentina dan juta-an orang di seluruh dunia. Tidak menghiraukan waktu dan bobot gol, bukti jika Weghorst ialah striker Burnley yang style bermainnya sudah membuatnya menjadi figur yang dicemooh di khalayak sepakbola hanya menambahkan ketidakpercayaan waktu itu.
Weghorst cetak gol lebih cepat, dan gol dari sepakan bebas ialah gol ke-2 nya dalam laga itu. Jika ia tetap tidak dapat menyelamatkan Belanda – yang kalah dalam beradu penalti – membuat kejeniusan Weghorst semakin menjadi cerita yang difavoritkan selama berabad-abad.
Tentara Kroasia awet muda
Mereka mencetak kemenangan beradu penalti atas Jepang di babak 16 besar dan meredam keberanian mereka menantang Brasil yang paling diunggulkan untuk mencatatkan tempat di empat besar di hari Jumat, membuat peninggalan yang mengagumkan.
Pikirkan statistik ini: Dalam enam Piala Dunia yang diikuti Kroasia, mereka sudah capai semi-final 3x. Capai final di tahun 2018 dipandang seperti pucuk untuk team ini. Performa mereka yang membosankan dan lambat di sejumlah permainan pertama kalinya ini tidak menghilangkan kekuatiran mengenai umur dan kecepatan mereka. Namun kekurangan mereka dalam ketangkasan, mereka ganti dengan kekuatan dan pengalaman.
Menariknya, mereka tidak pernah memenangkan laga mekanisme luruh dalam 90 menit semenjak 2018. Kroasia menguasai seni smash dan grab. Messi dan team Argentina yang hendak menghadapi mereka seterusnya tidak membuat kesalahan dengan meremehkan mereka.
Ronaldo dicadangkan
Anda harus membaca lembar team beberapa kali untuk pastikan jika Anda tidak melewati namanya. Cristiano Ronaldo dijatuhkan untuk laga babak 16 besar Portugal melawan Swiss terasa seismik. Pelatih Fernando Santos telah berbicara mengenai ketidaksukaannya dengan reaksi Ronaldo yang diganti saat menantang Korea Selatan dalam pertemuan persnya satu hari sebelumnya dan menolak untuk memverifikasi apa ia akan dikasih ban kapten.
Sementara Ronaldo tidak jadi kapten dirasa tak mungkin, ia dicoret sama sekali bahkan juga tidak dipandang seperti suatu kemungkinan. Portugal terlihat muda, liar dan bebas dalam ketidakhadirannya dan menang 6-1. Fakta jika penggantinya, Gonçalo Ramos, mencetak hattrick hanya menambahkan narasi.