skorsepakbola – Vinicius Jr menyebut kritik membunuh kesenangan, karena Brazil mengikuti tradisi dongeng Roger Milla dan Bebeto. Pemain sayap timnas Brazil Vinicius Jr membalas kritik terhadap rutinitas tarian perayaan timnya setelah mencetak gol, dengan mengatakan dia dan rekan satu tim nya akan terus mengekspresikan kesenangan kami.
Pemain berusia 22 tahun itu, yang golnya melawan dengan Korea Selatan membuka pintu air pada pertandingan babak 16 besar Brazil di hari senin, berbicara setelah komentator media, termasuk dengan mantan pemain Manchester United Roy Keane, mengeluh tentang perayaan yang meriah. Pelatih Brazil Tite ikut menari.
Mencetak goal
Mencetak goal merupakan hal yang paling penting dalam sepak bola, ucap bintang Real Madrid itu. pertunjukan tarian, bukan hanya kami senang, namun semua negara senang untuk kami sekarang pada Piala Dunia.
Tarian itu tidak sopan kepada lawan mereka ucap Keane, yang sekarang ini menjadi pakar menumbuhkan kesuraman menjadi ciri khas profil medianya.
Mereka melakukan nya setiap saat, ucap Keane. Keane tidak keberatan dengan jig kecil jenis pertama, apa saja yang mereka lakukan, namun mereka masih melakukan nya setelah itu dan selanjutnya manager terlibat dengannya. Keane tidak senang dengan itu, dirinya berpikir itu tidak bagus sama sekali.
Namun Vinicius Jr tidak sependapat, mudah – mudahan, kalian masih mempunyai banyak tujuan untuk dirayakan, terus menari, bermain bagus, dan juga mencapai final dengan ritme ini. Tentunya orang akan selalu suka mengeluh pada saat mereka melihat orang lain bahagia. Namun orang Brazil selalu bahagia, jadi kami juga akan selalu berusaha untuk memberikan pengaruh positif kepada orang lain. Semoga kita bisa terus mengungkapkan kesenangan kita. Ada lebih banyak orang yang mendukung kami dibandingkan yang menentang kami.
Tite, yang sudah umumkan akan pensiun setelah kampanye Piala Dunia ini, memberikan dukungan pemainnya, namun mengatakan ia memahami optiknya.
Selalu ada orang pendendam yang hendak memahaminya sebagai rasa tidak hormat. Saya menerangkan ke beberapa pemain untuk menyembunyikan saya sedikit, saya memahami perihal visibilitasnya, katanya. Saya tidak ingin itu memiliki interpretasi lain selain kesenangan gol, hasil, performa, namun tidak menghargai lawan atau pelatih Korea Selatan Paulo Bento, yang paling saya hargai. Brazil menang 4-1.
Style sepakbola flamboyan Brazil
Style sepakbola flamboyan Brazil selalu membawa karnaval ke lapangan, team dari negara samba ini dikenal dengan trick dan film showboating yang membuat team ini menyenangkan untuk dilihat juta-an orang di penjuru dunia.
Bekas penyerang Watford Richarlison mempunyai kecenderungan untuk merayakan golnya dengan tarian merpati, dituruti oleh pemain lain dan official team di dekatnya.
Namun Piala Dunia telah lama mempunyai adat memperkenalkan fans dengan pergerakan spektakuler yang lebih pas untuk lantai dansa. Untuk beberapa orang, Piala Dunia 1990 di Italia akan diingat oleh Roger Milla yang luar biasa, bintang Kamerun berumur 38 tahun yang membuat dunia berkilau di Italia pada tahun 1990 dengan pergerakannya di bendera sudut setelah mencetak gol di set 16 besar menantang Kolombia.
Itu mengawali kegilaan perayaan gol yang sulit. Bebeto Brazil di tahun 1994, merayakan bukan hanya gol-golnya, ia mencetak 3 gol di Piala Dunia, tapi juga kehadiran bayinya yang baru lahir, dengan pergerakan “mengayun bayi”
Brazil memburu kemenangan Piala Dunia 2022 pertama mereka dalam dua dekade di Qatar dengan 26 orang ditugaskan untuk bawa mereka ke situ.
Raksasa Amerika Selatan
Raksasa Amerika Selatan masuk kompetisi 2022 sebagai team rangking paling atas di dunia dan banyak nama dalam perincian pelatih Tite ialah beberapa nama rumah tangga, bermain untuk beberapa team club paling besar di dunia.
Namun kenyataannya masih tetap jika kekeringan Piala Dunia yang panjang akan memberatkan team mengingat keinginan di tanah air saat mereka mencari gelar Piala Dunia ke enam.
Mereka gagal di Copa America terbaru, memberikan tekanan semakin besar pada team yang telah mempunyai harapan tinggi.
Skuat Piala Dunia Brazil
Tite umumkan skuad 26 pemain terakhir kalinya pada Senin, 7 November tujuh hari saat sebelum batasan waktu yang diputuskan FIFA pada 14 November.
Nama kejutan dalam daftar ialah Dani Alves yang berumur 39 tahun , yang tidak mempunyai musim terbaik bersama Pumas UNAM di Meksiko.
Ia cadangan Danilo di bek kanan dan ia lebih dicintai dibanding Emerson Royal Tottenham. Alves akan menjadi salah satu pemain paling tua dalam sejarah Piala Dunia di Qatar.
Laporan di Brazil menunjukkan sebelumnya jika Philippe Coutinho sudah mengalami cidera paha kanan yang hendak membuatnya absen selama enam minggu, hingga memaksanya untuk absen di Piala Dunia, walau performa timnya kemungkinan sudah cukup mengingat awalan yang jelek sampai 2022/2023 dengan Aston Villa.
Lepas dari apa itu performa atau kesehatan
Pada akhirannya, lepas dari apa itu performa atau kesehatan, tidak ada tempat untuk mantan pemain Liverpool dan Barcelona itu, namun Tite jelas percaya jika ia mempunyai cukup bakat dalam skuatnya untuk semakin berkembang, karena Brazil berusaha untuk memperpanjang masa depan mereka. rekor sebagai negara dengan kemenangan Piala Dunia paling banyak dengan 5.
Dapatkah Brazil menukar pemain di daftar Piala Dunia?
Setelah daftar 26 pemain terakhir resmi, team yang berperan serta di Piala Dunia hanya bisa melakukan peralihan saat sebelum pertandingan pertama turnamen, dan hanya dalam keadaan hebat.
Menurut ketentuan sah kompetisi , seorang pemain yang tercatat di daftar final cuma bisa diganti bila mengalami cidera serius atau sakit sampai 24 jam saat sebelum dimulainya laga pertama teamnya.