Usai Gagal Juara, Di Maria Konfirmasi Bakal Tinggalkan Benfica

skorsepakbola – Akhir dari musim 2024/2025 bukan hanya menjadi cerita tentang trofi dan kemenangan, tapi juga tentang perpisahan besar. Salah satu kabar paling menyentuh datang dari Portugal: Ángel Di María resmi mengonfirmasi bahwa dirinya akan meninggalkan SL Benfica setelah musim ini berakhir. Kepastian ini disampaikan hanya beberapa hari setelah Benfica gagal meraih gelar juara Liga Portugal yang jatuh ke tangan rival abadi mereka, FC Porto.

Pemain asal Argentina itu mengakhiri babak kedua dalam karirnya bersama Benfica dengan penuh emosi. Ia datang kembali ke klub yang memperkenalkannya ke sepak bola Eropa pada 2007, dengan harapan bisa membawa kejayaan kembali ke Lisbon. Namun kenyataan di akhir musim sangat berbeda dari impian.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas perjalanan Di María selama musim ini bersama Benfica, alasan di balik kepergiannya, dampaknya bagi klub, serta spekulasi tentang masa depan sang winger veteran.

Kembalinya Di María ke Benfica: Nostalgia yang Penuh Harapan

Ketika Ángel Di María diumumkan kembali bergabung dengan Benfica pada musim panas 2023, banyak penggemar yang menyambutnya dengan antusias. Bagi Di María, ini bukan sekadar transfer, melainkan kepulangan emosional. Benfica adalah klub yang memberinya panggung di Eropa setelah ia direkrut dari Rosario Central di usia 19 tahun.

Setelah karier yang penuh gemilang bersama klub-klub seperti Real Madrid, Manchester United, PSG, dan Juventus, kembalinya Di María ke Estádio da Luz dianggap sebagai simbol dedikasi dan cinta terhadap klub lamanya. Ia bergabung dengan status bebas transfer setelah kontraknya dengan Juventus tidak diperpanjang.

Ambisi Di María jelas: membantu Benfica kembali menguasai Liga Portugal dan bersinar di Eropa. Ia menolak banyak tawaran dengan nilai finansial lebih tinggi demi bisa bermain kembali di Lisbon.

Musim yang Berat: Gagal Juara, Gagal Bersinar di Eropa

Namun, musim 2024/2025 tidak berjalan sesuai ekspektasi. Benfica tampil inkonsisten sepanjang musim dan akhirnya gagal mempertahankan posisi puncak. Gelar juara jatuh ke tangan FC Porto setelah pertarungan sengit hingga pekan terakhir.

Di María memang tampil cukup konsisten secara individu. Ia mencetak 11 gol dan 7 assist di semua kompetisi. Namun, kontribusinya tidak cukup untuk mengangkat performa kolektif tim. Dalam laga-laga krusial, Benfica kerap tampil di bawah standar. Masalah klasik seperti lemahnya lini belakang, kurangnya kreativitas di tengah, dan rotasi yang tidak efektif menjadi penyebab utama kegagalan mereka musim ini.

Di kompetisi Eropa, Benfica juga tidak banyak berbicara. Mereka tersingkir lebih awal dari Liga Champions dan gagal melaju jauh di Liga Europa. Ini menjadi sinyal bahwa tim belum cukup kompetitif di level tertinggi.

Pernyataan Resmi: Perpisahan yang Emosional

Setelah kegagalan merebut gelar juara, Di María akhirnya mengumumkan secara terbuka bahwa ia tidak akan memperpanjang kontraknya dengan Benfica. Dalam konferensi pers usai laga terakhir musim ini, ia menyatakan:

“Benfica akan selalu ada di hati saya. Klub ini mengubah hidup saya. Namun waktunya telah tiba untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya merasa ini adalah keputusan yang tepat untuk saya dan untuk keluarga saya.”

Pernyataan itu disambut dengan air mata dan tepuk tangan dari para jurnalis dan staf klub yang hadir. Fans Benfica pun langsung membanjiri media sosial dengan ucapan terima kasih dan pesan emosional. Tidak sedikit yang mengungkapkan bahwa Di María telah memberikan segalanya di usia yang sudah tidak muda lagi.

Baca Juga :

Alasan Di Balik Keputusan Di María

Meski belum secara eksplisit menyebutkan alasan utama kepergiannya, beberapa faktor diyakini menjadi latar belakang keputusan ini:

  1. Usia dan Keluarga

Di usia 37 tahun, Di María menyadari bahwa waktunya di level tertinggi sudah sangat terbatas. Ia beberapa kali menyebut bahwa ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, terutama setelah bertahun-tahun berpindah-pindah negara.

  1. Faktor Kompetitif

Kegagalan Benfica bersaing di level domestik dan Eropa mungkin menjadi pertimbangan. Di María, sebagai pemain dengan mental juara, mungkin merasa bahwa tim ini tidak lagi memberinya tantangan atau kepuasan yang ia cari.

  1. Rencana Karier Selanjutnya

Di María sempat menyatakan ingin mengakhiri karier di Argentina, dan Rosario Central, klub masa kecilnya, disebut-sebut siap menyambutnya kembali. Selain itu, ada rumor bahwa ia bisa mempertimbangkan pindah ke MLS atau Liga Arab Saudi, di mana ia bisa bermain dengan beban yang lebih ringan dan finansial yang menggiurkan.

Apa Artinya Bagi Benfica?

Kepergian Di María tentu menjadi kehilangan besar bagi Benfica. Meski tidak lagi muda, ia tetap menjadi pemain yang memberi dampak besar, baik di dalam maupun di luar lapangan. Ia menjadi panutan bagi pemain muda, pengatur tempo di lapangan, dan sumber inspirasi dari sisi pengalaman.

Tanpa Di María, Benfica harus mencari solusi kreatif di lini serang. Gonçalo Guedes dan João Mario masih ada, namun keduanya tidak memiliki visi dan umpan akurat seperti yang dimiliki Di María. Manajemen klub harus segera mencari pemain pengganti dengan kualitas setara jika ingin tetap kompetitif musim depan.

Reaksi Dunia Sepak Bola

Sejumlah rekan setim dan mantan pelatih memberikan penghormatan kepada Di María setelah pengumuman perpisahannya. Pelatih Benfica, Roger Schmidt, menyatakan:

“Dia adalah profesional sejati. Dalam setiap sesi latihan dan pertandingan, ia menunjukkan kelas dunia. Kehilangannya akan sangat dirasakan, tapi kami menghormati keputusannya.”

Lionel Messi, sahabat dekat Di María di tim nasional Argentina, juga memberikan komentar melalui Instagram:

“Selamat atas perjalananmu bersama Benfica. Kau selalu memberi segalanya di mana pun kau bermain. Semoga sukses untuk langkah berikutnya, Fideo.”

Spekulasi Masa Depan: Ke Mana Di María Pergi Selanjutnya?

Saat ini, tiga opsi utama muncul dalam spekulasi karier selanjutnya:

  1. Rosario Central (Argentina)

Banyak laporan menyebut bahwa Di María berencana menutup kariernya di klub masa kecilnya. Ini akan menjadi kepulangan emosional, mirip dengan yang ia lakukan di Benfica. Rosario Central juga dikabarkan sudah membuka komunikasi resmi.

  1. MLS (Amerika Serikat)

Beberapa klub seperti Inter Miami (yang diperkuat Messi) disebut tertarik merekrut Di María. Kehadiran Messi di sana bisa menjadi faktor besar untuk menariknya bermain di Major League Soccer.

  1. Liga Arab Saudi

Tak bisa dipungkiri, liga ini kini menjadi magnet bagi banyak bintang Eropa. Tawaran kontrak besar bisa menjadi daya tarik utama bagi Di María, apalagi jika ia ingin menjamin masa depan keuangan keluarganya.

Warisan Seorang Ángel Di María

Terlepas dari ke mana ia akan melangkah, Di María sudah menorehkan warisan yang tak terbantahkan di dunia sepak bola. Ia adalah pemain yang lengkap: cepat, kreatif, cerdas, dan pekerja keras. Di Benfica, ia akan selalu di kenang bukan hanya sebagai mantan bintang Eropa, tapi juga sebagai pemain yang kembali pulang dan memberi segalanya demi warna merah-putih.

Lebih dari sekadar statistik dan trofi, Di María memberi contoh tentang loyalitas, kerja keras, dan cinta terhadap klub. Ia datang ke Benfica bukan untuk uang, melainkan untuk rasa cinta dan nostalgia. Dan meski gagal meraih trofi musim ini, ia pergi dengan kepala tegak dan hati yang penuh cinta dari para fans.

Babak Terakhir Seorang Maestro

Perpisahan Ángel Di María dengan Benfica adalah pengingat bahwa waktu terus berjalan, dan bahkan pemain sekelasnya pun tak bisa melawan usia. Namun, cara ia mengakhiri kisahnya di Benfica memperlihatkan bahwa seorang legenda sejati tidak selalu harus berakhir dengan trofi di tangan—kadang, respek dan cinta dari fans jauh lebih berarti.

Kini dunia sepak bola menanti: ke mana langkah Di María berikutnya? Apa pun pilihannya, ia telah memberi pelajaran tentang bagaimana menutup bab karier dengan elegan dan bermartabat.

Dr. Arjuna Pratama memulai karirnya sebagai penulis sejak masih di bangku kuliah. Dengan gaya penulisan yang memadukan keindahan bahasa dan kedalaman emosi, karya-karyanya selalu berhasil menyentuh hati para pembaca.

Exit mobile version