Kylian Mbappe menjadi pemain pertama yang mencetak hat trick pada final Piala Dunia namun berakhir dengan kekalahan, treble bintang Prancis itu sia – sia pada saat Argentina asuhan dari Lionel Messi ini menang melalui adu penalti, Mbappe dapat menggantikan posisi Messi sebagai pemain paling baik dunia setelah bintang Argentina itu pensiun.
Itu merupakan salah satu final Piala Dunia paling baik dalam sejarah, namun hanya dimungkinkan oleh satu orang.
Lionel Messi menjadi berita utama dengan dirinya menjadi kapten Argentina untuk kemenangan, namun Kylian Mbappe dari Prancis mengubah final biasa menuju kemenangan Albiceleste yang nyaman untuk menjadi kontes yang sangat klasik.
Setelah menyeret Prancis dari ketertinggalannya 2-0 menjadikan 2-2 dalam waktu 60 detik, kamera beralih ke saudara laki – laki Mbappe, Ethan, di antara penonton.
. “C’est toi, c’est toi (Ini semua kamu, ini semua kamu.)” teriak saudaranya dari tribun.
Ia tidak salah. Prancis betul-betul keluar dari permainan dan menuju ke arah kekalahan dan hanya jimat mereka yang ada di final untuk memberikan mereka banyak kesempatan bertanding.
Namun bahkan juga Mbappe pada keadaan terbaik – yang ia kerjakan pada Minggu malam – tidak bisa mengatasi cerita peristiwa Piala Dunia paling akhir Messi.
Salah satu peranan Mbappe dalam menolong Prancis mungkin keras pada pemain cadangan Randal Kolo Muani, yang keluar kursi cadangan untuk seperti pemain nomor 10 Prancis, memenangi tendangan penalti dan mencetak gol yang lain dalam beradu penalti. Namun pemain berumur 24 tahun itu diberi kesempatan emas satu lawan satu untuk memenangi laga di waktu perpanjangan, hanya untuk melihatnya diselamatkan. Bila peluang itu jatuh ke tangan Mbappe.
Hat-trick final Piala Dunia dari nomor 10 Prancis untuk 2x menarik Prancis dari ketinggalan, seperti setiap peristiwa Mbappe di Qatar, nyaris membuat olok-olok kompetisi yang begitu banyak orang, bahkan juga Messi yang luar biasa, berusaha untuk menguasainya.
12 golnya hanya dalam dua turnamen Piala Dunia meletakkannya hanya 4 gol ada di belakang rekor selama hidup Miroslav Klose, yang dapat jatuh pada upaya Mbappe berikutnya di kesuksesan Piala Dunia pada 2026.
Di Stadion Lusail, keberanian yang ia perlihatkan untuk memasukkan tiga penalti melalui Emiliano Martinez, saat teman satu timnya berusaha melawan penjaga gawang yang sama di dalam adu penalti, merupakan tampilan akhirnya mentalitas pertandingan besar – sementara sundulan untuk membuat gol ke-2 nya. sama baiknya dengan penuntasan tendangan gunting tersebut.
Melihat melampaui final, bagaimana juga, dan di Piala Dunia seluruhnya di Qatar, Mbappe sudah mengingatkan semua orang mengenai statusnya sebagai pemain yang lengkap di tingkat yang begitu tinggi ini.
Skorsepakbola. Bila tidak diatasi, seperti saat melawan Polandia, Denmark, dan Australia di babak awalnya, Mbappe mempunyai potensi untuk menentukan laga besar dengan metodenya sendiri yang cemerlang.
Tetapi talenta Mbappe tinggi sekali bahkan juga jika team menuntaskan rencana permainan yang sukses melawan pemain berumur 23 tahun itu, memberikan semakin banyak ruang untuk rekan setimnya yang berpotensi untuk mengambil alih.
Mengambil laga perempat final Prancis dengan Inggris, sebagai contoh. Mayoritas perhatian media mendekati pertandingan berkisar pada bagaimana The Three Lions akan berurusan dengan Mbappe. Kyle Walker, yang kerap diinterogasi mengenai bagaimana ia akan bermasalah dengan bintang Prancis, jadi perhatian, sementara pendamping manager Inggris Steve Holland mengutarakan jika jimat Prancis memerlukan “perhatian khusus”.
Tetapi gol pertama Prancis dalam kemenangan 2-1 tiba dari serangan balik Mbappe disebelah kiri yang membuat beberapa pemain Inggris menggandakan dan melipatgandakannya. Pemain berumur 23 tahun itu mengganti permainan dan baris tengah Inggris tidak bisa mencapai Aurelien Tchouameni secara on time, meninggalkan pemain tengah untuk cetak gol dari jauh.
Antoine Griezmann ialah pemain paling inovatif di kompetisi, dengan kesempatan paling banyak yang dibuat, operan silang diselesaikan, dan perhitungan assist paling tinggi bersama. Olivier Giroud menjalani kompetisi paling baik sampai sekarang ini di depan gawang pada umur 36 tahun.
Selain jadi bakat pribadi hebat, Mbappe ialah pengalih perhatian yang memungkinkannya bintang Prancis lainnya berkembang. Bila Anda tidak bisa menghentikannya, pihak lain akan menangkap Anda.
Ia melewati hadiah besar tahun ini, tapi Mbappe akan mempunyai waktunya kembali, khususnya ingat arah permainan.
Banyak yang sudah dibikin mengenai siapakah yang ambil jubah Messi dan Cristiano Ronaldo saat dua superstar sepak bola pensiun dari permainan. Penampilan terkini Mbappe sudah meletakkannya tepat di posisi paling atas daftar itu.
Ia mempunyai perawakan club menjadi pemain teratas di dunia, tentunya. Pemain berumur 23 tahun itu mempunyai 221 gol dalam 309 laga karier club, yang pasti jadi angka dari sisi 706 gol Messi dalam 863 laga club saat Mbappe masuk beberapa tahun intinya. Bukti jika ia belum melakukan ialah prospect yang mengerikan.
Cuma Erling Haaland, junior Mbappe 2 tahun dengan 178 gol di dalam 218 laga club, yang dapat berdiri sebagai rivalnya di beberapa tahun kedepan. Tetapi pemain depan Manchester City dikecewakan oleh minimnya kedatangan di kompetisi internasional besar sampai sekarang ini – ia belum membawa Norwegia ke salah satu dari mereka.
Semua rekor pasti rubuh ke Mbappe , dari sisi peluang perhitungan gol Piala Dunia selama hidup. Ia hanya memiliki jarak 11 gol dari mencapai puncak daftar pembuat gol selama hidup PSG, dan 17 ada di belakang rekor Prancis. Bila ia menjaga perhitungan gol rerata tahunannya untuk Prancis, ia akan pecahkan ke-2 rekor itu di tahun 2023.
Tetapi Mbappe tidak diragukan lagi tahu jika rekor medalinya untuk club dan negara akan membantu menentukan peninggalannya di dalam permainan. Ia kemungkinan akan mencapai angka Messi dalam penghargaan club lokal bila ia masih tetap di PSG, sementara mempunyai bintang Argentina di teamnya meningkatkan kesempatannya untuk memenangi Liga Champions di Paris.
Namun tiap pembicaraan mengenai ia masuk panteon Messi and Co akan tergantung dengan keberhasilan internasionalnya. Ia sudah mempunyai satu trofi Piala Dunia dan satu tempat dalam riwayat atas namanya dan tidak senang setelah kehilangan yang ke-2 .
“Kami akan kembali,” tweet Mbappe saat pagi hari seusai kekalahan final Piala Dunia. Dan Anda tidak tahu: bila ia meraih kemenangan cukup trofi khusus untuk club dan negara, ia kemungkinan masuk debat GOAT dalam kurun 15 tahun.